Pelayanan kesehatan telah mengalami transformasi besar dalam beberapa tahun terakhir berkat perkembangan teknologi informasi. Salah satu alat paling berharga dalam upaya ini adalah Data Warehouse. Dalam konteks pelayanan kesehatan, Data Warehouse menggabungkan informasi dari berbagai sumber seperti rekam medis elektronik, sistem administrasi rumah sakit, data keuangan, dan banyak lagi. Dengan cara ini, Data Warehouse menciptakan pusat informasi yang kaya dan dapat diakses untuk membantu para profesional medis dan manajer pelayanan kesehatan.
 Artikel ini akan mengulas bagaimana arsitektur Data Warehouse dalam pelayanan kesehatan memberikan manfaat yang signifikan dan tantangan yang dihadapi penerapannya.
Desain Data Warehouse dalam Pelayanan Kesehatan
Sebelum kita membahas manfaatnya, mari kita bahas desain dasar dari Data Warehouse dalam pelayanan kesehatan.
Sumber Data
Data Warehouse menggabungkan data dari berbagai sumber seperti rekam medis elektronik, sistem administrasi rumah sakit, sistem keuangan, dan sumber data lainnya. Data yang beragam mengakibatkan data memiliki format yang bervariasi dan belum siap untuk dianalisis.
Staging LayerÂ
Lapisan ini merupakan penyimpanan sementara dimana berlangsung proses ETL (Extract, Transform. Load) atau ELT (Extract, Load, Transform). Tujuan proses ini adalah untuk mendapatkan data yang terstruktur, bebas dari duplikat, ketidakakuratan, dan inkonsistensi.
Data Warehouse
Data Warehouse adalah pusat dari seluruh sistem. Ini adalah tempat di mana data diorganisasi, disimpan, dan dapat diakses oleh pengguna akhir. Data disimpan dalam bentuk data terstruktur yang memudahkan analisis. Data juga dapat diatur sesuai dengan beberapa bidang studi atau terdiri dari subset yang ditujukan untuk departemen tertentu, yang dikenal sebagai data mart.
Data Analytics and Business Intelligence