Oleh Muh. Arif Ma'ruf
Ku berjalan di tengah-tengah keramaian
Hiruk pikuk dunia entah menjadi gelap atau terang
Terkaanku dunia ini tempat bersenang-senang
Marah, kecewa, bahagia, sedih, terluka, makan, minum dan tidur
Hari-hari yang diliputi angin kencang atau hembusan yang menenangkanÂ
Ternyata ku menyadari, semua itu hanya fatamorgana
Makanku layaknya sampah, minumanku bak air comberan, tidurku laksana tidur diatas bara apiÂ
Oh dunia, kau telah menipuku, hidup laksana minum air, masuk hanya melalui kerongkongan
Huu Allah, huu Allah, huu Allah
Rahmat-Mu bak setetes air di tengah kehausan