adalah kali kedua gerimis di bulan april
ketika aku menjejak kaki di kotamu
bau tanah melesak sesak di dadaÂ
dan aku tersesat dalam gerimis
semesatinya hujan adalah pertanda kehidupan tumbuh di tanah tandusÂ
tapi di tanah kotamu aku telah mati
telah kubangun juga pusaraku di tugu kota
namun di sudut-sudut kota kisah kita masih disenandungkan angin
tak seharusnya tembok-tembok kota menulis cerita kita
agar tak kubaca lagi kenangan dalam gerimis
dan sudah semestinya kuruntuhkan tugu kota
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!