Mohon tunggu...
Elma Puspaningtyas
Elma Puspaningtyas Mohon Tunggu... -

Be positive be stronger :) \\ Mahasiswi @ Ilmu dan Teknologi Lingkungan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dunia Tambang, Apa Iya Merugikan?

2 Januari 2014   16:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:14 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dunia pertambangan, Merugikan atau Menguntungkan? Mungkin pertanyaan itulah yang senantiasa mengiringi aktivitas pertambangan. Ya, merugikan bagi mereka yang dirugikan akibat aktivitas pertambangan tersebut, dan menguntungkan bagi mereka yang mendapatkan keuntungan tentunya.

Dalam era teknologi, dunia pertambangan semakin dicap sebagai industri mahal. Kok bisa? Untuk melakukan aktivitas pertambangan dibutuhkan teknologi-teknologi canggih yang harganya hmmm (cukup senilai dengan uang negara yang terkorupsi), kira-kira milyaran lah. Namun harga yang sedemikian, sebanding dengan hasil tambang yang dihasilkan.



Hasil tambang bernilai tinggi saat ini. Sebut saja emas, batu bara, tembaga, aspal dan minyak, yang harganya semakin hari semakin melambung. Tak dipungkiri, hasil tambang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat seperti minyak yang digunakan sebagai bahan bakar, emas, batu-bara yang saat ini banyak digunakan di dunia perindustrian sebagai bahan bakar, serta aspal yang digunakan untuk memoles jalan. Kehidupan manusia saat ini memang tak dapat lepas dari hasil tambang.

Karena rasa penasaran terhadap pandangan masyarakat terhadap dunia pertambangan, iseng-iseng saya bertanya kepada ibu saya.

X          : Buk, menurut njenengan tambang niku sae napa mboten?

(Bu, menurut anda tambang itu bagus apa tidak?)

Y          : Lek ndelok kegiatane tambang iku yo apik-apik wae, ananging dampake nang

lingkungan iku lo nduk sing biasane disepelekne lan akhire dadi bencana.

(kalau dilihat kegiatan tambangnya ya bagus-bagus saja, namun dampak ke lingkungan akibat tambang itu yang biasanya diabaikan dan akhirnya jadi bencana).

Ya, dampak terhadap lingkungan yang sering diabaikan. Mungkin hal tersebut yang membuat pandangan negatif masyarakat terhadap dunia pertambangan. Aktivitas pertambangan kian menjamur di bumi Indonesia. Indonesia memang terkenal akan sumber daya alamnya yang melimpah (katanya). Tentu saja, sumber daya alam tersebut perlu dimanfaatkan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.

Dampak terhadap lingkungan pasti ada disetiap aktivitas pertambangan. Namun hal tersebut dapat diminimalisir dengan berbagai cara misalnya dengan mengolah limbah pertambangan sebelum dibuang ke lingkungan, membuat program reboisasi lahan bekas tambang, serta tidak mengeksploitasi hasil tambang secara berlebihan. Hal-hal tersebut telah diatur dalam undang-undang tentang mineral dan batu-bara.

Kegiatan tambang tidak semudah yang kebanyakan dipikirkan. Hanya mengambil hasil tambang sebesar-besarnya kemudian menjualnya. Sebelum kegiatan tambang dilakukan, dibutuhkan survei dan eksplorasi terlebih dahulu. Survei dilakukan untuk melihat kondisi geologi dimana hasil tambang berada, apakah dekat dengan pemukiman penduduk, apakah dekat dengan sungai, dll. Menurut ilmu yang saya dapat selama 2 tahan ini duduk di bangku kuliah,  kegiatan tambang perlu AMDAL terlebih dahulu sebelum mendirikan perusahaan pertambangan. AMDAL adalah analisis mengenai dampak lingkungan dimana hal tersebut dilakukan untuk meninjau rona awal lingkungan sebelum dilakukan pertambangan, mengidentifikasi dampak positif dan negatif yang mungkin terjadi akibat kegiatan tambang yang akan dilakukan, dan juga meninjau dampak terhadap lingkungan yang ada. Jika dampak negatif yang ada lebih banyak dibandingkan dampak positifnya, maka perusahaan tambang tidak boleh didirikan di tempat tersebut. Sedangkan eksplorasi dilakukan untuk mengetahui jumlah dan kualitas dari hasil tambang yang akan dieksploitasi. Kegiatan pertambangan itu butuh tahapan-tahapan izin bla-bla-bla yang harus dilakukan untuk mendirikan perusahaan tambang. Jadi perusahaan tambang yang sekarang ini ada di Indonesia telah melalui proses peninjauan dan pemantauan dari pihak pemerintah sebelumnya.

Tambang masihkan dianggap merugikan? Setelah sekian banyak barang-barang yang kita gunakan berasal dari hasil tambang. Tambang, masihkah dianggap sebagai perusak alam? jika para perusahaan pertambangan mampu melakukan recovery terhadap lahan tambang.

Untuk lebih mengenalkan masyarakat terhadap dunia pertambangan, hendaknya ada sosialisasi kegiatan pertambangan kepada masyarakat. Atau masyarakat dibiarkan melihat langsung aktivitas pertambangan agar mereka yang belum mengerti menjadi tahu (ya seperti acara kompasiana nemmont blog competition ini).

Yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat adalah bahwa tidak semua perusahaan tambang mencemari lingkungan, tidak semua perusahaan tambang mengeksploitasi hasil tambang saja tanpa memperdulikan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Toh ada undang-undang mineral dan batu-bara yang mengatur pertambangan di Indonesia. Jika terbukti mencemari, pasti akan terkena hukum yang berlaku.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun