Penilaian percakapan adalah proses penilaian atau pengumpulan data yang diperoleh melalui cerita, baik cerita oleh peserta didik sendiri maupun cerita yang disampaikan oleh para orang tua. Menurut Anita Yus (2011:73-74) penilaian percakapan merupakan penilaian yang dilakukan melalui suatu cerita anak dan guru ataupun antara anak dengan sesama anak. Dalam hal ini, penilaian percakapan terbagi menjadi 2 macam, yakni penilaian percakapan terstruktur dan tidak terstruktur. Salah satu contoh penilaian percakapan adalah dengan melakukan kegiatan eksplorasi sebelum belajar. Kegiatan ini bertujuan untuk menguji seberapa dalam ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki oleh anak menyangkut dengan materi yang akan diberikan pada hari itu. Melalui penilaian ini, selain mengetahui tingkat pengetahuan anak dapat juga membantu mengembangkan kemampuan sosial anak. Anak menjadi lebih aktif dan berani menyuarakan apa yang ada di dalam kepalanya.
4. Catatan Hasil Karya Anak
Hasil karya adalah hasil kerja anak didik setelah melakukan sebuah kegiatan, dapat berupa kerajinan tangan, karya seni, atau tampilan anak. Misalnya: gambar, lukisan, melipat, kolase, hasil guntingan/coretan-coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, dll (Anita Yus, 2011:67). Penilaian dari hasil karya dapat digunakan acuan untuk melihat sampai dimana keterampilan motorik anak sudah berhasil berkembang atau masih sangat membutuhkan bantuan. Penilaian ini cocok saja digunakan daalm keadaan pandemi maupun pembelajaran tatap muka. Akan tetapi kekurangannya bila dilakukan di masa pandemi adalah kita sebagai pendidik tidak bisa melihat sepenuhnya bagaimana proses pembuatan karya oleh anak-anak.
5. Pemberian Tugas
Penugasan merupakan suatu teknik penilaian berupa pemberian tugas yang akan dikerjakan oleh anak dalam waktu tertentu baik secara individu ataupun kelompok, baik secara individu maupun didampingi.(Kurikulum2013). Instrumen pemberian tugas merupakan salah satu instrumen yang paling sering digunakan pada masa pandemi karena dinilai sangat efektif dan juga dapat mempererat hubungan diantara orang tua dan anak.
6. Observasi atau Pengamatan
Menurut Mulyasa (2012:199), observasi merupakan cara pengumpulan data untuk mendapatkan informasi melalui pengamatan secara langsung terhadap sikap dan perilaku anak dan mengacu pada indikator yang telah ditetapkan. Observasi dapat juga diartikan sebagai kegiatan mengamati guna memperoleh hasil yang diinginkan. Penilaian observasi lebih cocok digunakan pada pembelajaran tatap muka, karena jika digunakan pada pembelajaran daring tentunya akan menimbulkan sedikit kesulitan baik dari pihak pendidik maupun pihak orangtua.
7. Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi seluruh perkembangan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran baik dalam bentuk catatan maupun dokumentasi. P
enilaian portofolio merupakan instrumen penilaian yang paling kondisional. Instrumen penilaian portofolio sangat cocok digunakan baik dimasa pandemi maupun pada pembelajaran tatap muka. Hal ini dikarenakan keefektifan dari penilaian portofolio lebih besar daripada menggunakan instrumen penilaian lainnya.Â
Contoh penilaian portofolio dapat berupa dokumentasi saat anak menangis, kemudian dapat juga berupa catatan ketika anak mengekspresikan emosinya. Selain itu, penilaian portofolio juga dapat berupa hasil catatan anak, karya anak, dan semua tugas yang sudah dikerjakan oleh anak.