Covid-19 telah memberikan perubahan yang sangat besar terhadap kegiatan belajar mengajar. Di seluruh dunia, lebih dari 1 miliar pelajar baik di usia sekolah maupun perguruan tinggi, telah didorong untuk melakukan perubahan secara radikal pada implementasi teknologi pendidikan dalam waktu sekejap.
Bagaikan buah si malakama, di masa pandemi Covid-19 keputusan terbaik pendidikan bangsa ini ketika harus memilih antara membuka sekolah untuk pembelajaran tatap muka (luring) atau tetap menutup sebagian bahkan seluruh sekolah dan memilih cara pembelajaran jarak jauh (daring). Pada cara terakhir (daring), tidak menjamin anak-anak akan selalu membaca dan menulis semua materi pelajaran yang memang seharusnya mereka lakukan saat belajar di sekolah.
Ketika pembelajaran dilakukan secara daring, sebagian besar anak-anak lebih memanfaatkan waktu mereka untuk bermain dari pada untuk membaca. Keadaan inilah yang rentan menjadikan minat literasi anak rendah di masa pandemi ini karena kurangnya pengawasan dalam belajar. Terutama pada jenjang Sekolah Dasar, hampir di semua kalangan tingkat bawah pembelajaran daring ini tidak berjalan dengan lancar. Salah satu penyebabnya yaitu tidak adanya media digital handphone atau ponsel yang memadai untuk pembelajaran daring.
Seperti yang terjadi di salah satu SDN yang berada di wilayah utara Kabupaten Subang tepatnya di SDN Blendung-Purwadadi Kabupaten Subang, berbagai upaya telah dilakukan oleh para guru, salah satunya dengan membuat media pembelajaran daring dengan berbagai kreativitas yang dibuat sesuai tema yang ada, karena terkadang masih banyak siswa yang merasa bosan dan jenuh dengan melakukan belajar secara daring.
Maka dari itu, untuk mengatasi rasa kemageran dan kemalasan siswa terhadap kegiatan literasi pihak Universitas Pendidikan Indonesia memberikan solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada saat ini, yaitu dengan cara mengabdikan mahasiswa-nya kepada masyarakat dan lembaga pendidikan untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik pada tahun 2021 dengan bertemakan " Mengembangkan Literasi (Literasi Baca dan Tulis, Numerasi, Sains, Digital, Finansial, Budaya dan Kewargaan) serta rekognisi merdeka belajar kampus merdeka-pusat prestasi Nasional)" yang bertujuan untuk mengembangkan budaya literasi di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan merekognisi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional yang telah dilakukan mahasiswa.
Dengan begitu banyak mahasiswa yang terjun langsung ke masyarakat untuk melakukan berbagai macam kegiatan atau program yang akan dilaksanakan yaitu tentang literasi. Salah satunya dengan memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan minat literasi digital di masa pandemi Covid-19 dengan dibantu fitur WhatsApp untuk membaca teks cerita pendek bergambar. Cerita pendek bergambar merupakan sebuah karangan pendek baik berupa fiksi maupun non-fiksi yang dalam penyajiannya dihiasi dengan gambar-gambar yang mampu memberikan gambaran dan cerita dari karangan tersebut lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H