Berikut strategi yang bisa guru sesuai dengan kurikulum merdeka;
1. Â Jalin Komunikasi dengan Pola Bahasa Persuasif
Pola bahasa persuasif adalah pola bahasa yang mampu menembus lapisan kritis sehingga mempengaruhi bawah sadar penerimanya. Dengan pola bahasa ini, alih-alih memberi perintah dengan memaksa, berikan siswa pilihan agar siswa ikut dalam proses pengambilan keputusan terkait cukur rambut. Misalnya: Nak, kamu mau cukur rambut di salon/tukang cukur/barbershop hari ini atau bapak/ibu guru besok yang akan mencukur rambutmu?Â
Komunikasi seperti ini tentunya sebagai peringatan awal dengan intonasi suara netral dan tidak menekan. Selain itu, guru juga perlu untuk melakukan visualisasi hasil cukur rambut yang diharapkan.
2. Guru sebagai Role Model/Teladan
Guru haruslah menjadi teladan dan seorang model sekaligus mentor dari murid dalam mewujudkan perilaku yang berkarakter yang meliputi olah pikir, olah hati dan olah rasa mereka. Seperti semboyan Ki Hajar Dewantara, "ing ngarso sung tulodho"--di depan memberikan teladan, maka dengan pendekatan yang lebih humanis, guru dapat memberikan teladan terkait dengan aturan cukur rambut.
3. Kolaborasi dengan Orang Tua dan Profesional
Sebuah aturan atau tata tertib sekolah, apapun bentuknya, akan lebih efektif jika didukung oleh orangtua. Maka, apabila siswa masih melanggar aturan, guru dapat berkomunikasi dan kolaborasi dengan orangtua melalui surat panggilan ke sekolah, pemberitahuan melalui telepon dan WhatsApp. Selain itu guru dan pihak sekolah juga bisa berkolaborasi dengan tukang cukur profesional, dengan mengundang ke sekolah sewaktu dilakukan razia cukur rambut. Sehingga, hasil cukuran rambut lebih rapi dan tidak asal-asalan.
Zaman telah berubah menjadi era teknologi dan informasi yang mudah menyebar. Dari beberapa kasus dan kejadian, diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak. Dengan menerapkan semangat "memanusiakan manusia" semoga dapat membentuk individu yang juga humanis, berkualitas dengan etika yang kuat dan paham akan hak serta kewajiban mereka sebagai seorang manusia dalam kehidupan sosial masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H