Mohon tunggu...
Ellyta Lufihasna Wakhanda
Ellyta Lufihasna Wakhanda Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger | Full time mom | Magister Pendidikan

Sedang belajar menulis secara konsisten :)

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Bukit Teletubbies dan Gili Lawa Kebakaran: Hasil Foto Prewedding Tak Seindah Harapan

7 September 2023   16:36 Diperbarui: 7 September 2023   16:46 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pexels.com

Ranah media sosial sedang dihebohkan dengan beredarnya video terbakarnya kawasan Bukit Teletubies yang merupakan salah satu destinasi wisata favorit di kawasan Gunung Bromo pada Rabu (7/9/2023).

Melalui postingan di akun Twitter (kini bernama X) @anomharya, terlihat video beberapa orang yang diduga merupakan pasangan dan tim yang sedang melakukan pengambilan foto prewedding di sana dengan berlatar belakang api.

"Area Savana Bromo terbakar sore ini akibat 'kreativitas' mereka. Diperkirakan dampaknya akan semakin besar. Kalo ada yg kenal fotografer dan klien dalam video, tolong mention disini. Banyak yg mau silaturahmi.. " tulis akun tersebut.

Tentunya ini memancing banyak komentar dari netizen. Banyak yang mengutuk dan merasa geram akibat kelalaian pasangan kekasih dan tim fotografer tersebut yang diduga menyalakan flare.

Apa itu Flare?
Flare atau suar dalam Bahasa Indonesia adalah suatu bentuk piroteknik yang menghasilkan cahaya yang sangat terang atau panas tinggi tanpa menghasilkan ledakan. Secara umum, flare menghasilkan cahaya yang dihasilkan dari pembakaran logam magnesium.
 
Dikarenakan musim kemarau yang panjang, tentunya kondisi Bukit Teletubbies menjadi kering dan rawan terbakar, sehingga percikan flare yang mengenai semak-semak kering akibat kemarau bisa jadi berbahaya.

Peristiwa Kebakaran serupa juga pernah terjadi di Gili Lawa Darat, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (1/8/2018). Terbakarnya sekitar 10 hektar lahan, diduga juga karena kegiatan foto prewedding yang menggunakan kembang api.

Kedua peristiwa tersebut sama-sama disebabkan oleh kelalaian tim fotografi.  Foto prewedding yang diharapkan hasilnya akan romantis dan indah seperti tempat pengambilan gambar, justru menjadi suatu 'kenangan' tak terlupakan yang hasilnya memprihatinkan dan mungkin memalukan karena terlanjur viral.

Oleh karena itu, kepekaan terhadap lingkungan seperti ini juga penting dimiliki fotografer untuk mendapatkan hasil foto terbaik tanpa merusak/menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.

Semoga hal ini tidak akan terulang kembali dan dapat menjadi pelajaran bagi pasangan yang hendak menikah dan melakukan foto prewedding sekaligus tim fotografi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun