Ia perempuan yang menjuntaikan kakinya, entah oleh sebab apa. Sudah beberapa hari ini ia memenuhi kepala saya. Tak mau pergi. Ia selalu hadir meski saya tak minta. Seperti mengisi mimpi-mimpi yang datang dan pergi saya seraya ia berkata,
"Aku menyimpan mimpi dalam sakuku. Lalu pada hening setengah malam, kubuka sakuku hingga mimpi-mimpiku berterbangan. Mungkin menemui mimpimu lalu mereka saling bersendagurau di langit hitam. Berkawankan beberapa kerlip bintang, kadang juga dengan rembulan..."
Tak jelas buat saya makna kata-katanya. Sebab ia hanya hadir dalam mimpi. Sepertinya, mimpi dan perasaan kami memang saling bersendagurau di langit ketika malam tiba. Kau ingin tau tentang dia, perempuan yang kakinya menjuntai itu? Sungguh, ia memang menjuntaikan kakinya. Lihatlah ia disini. Cepatlah sebelum malam tiba lalu ia hanya bisa kau temui dalam mimpi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H