Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perhatikan Mona!

13 Januari 2012   14:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:56 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hujan sedang turun. Tepat saat  jari-jemariku ingin menulis di dinding ini. Tak ada yang istimewa dengan hujan itu. Suara tetesnya terdengar biasa saja. Hanya, sesekali terdengar pula suara guruh menderu diantara rinainya. Seperti tangisan langit. Sedang Mona, entah dimana. Mona telah pergi. Maka bagiku, hujan ini seperti tangisan Mona.

"Mona Kenapa ? Mona dimana ?.., suaramu terdengar diantara rinai hujan itu.

Maaf, aku tak punya waktu lagi untuk menjawab pertanyaanmu. Sebab waktu telah membeku di jantungku. Kalau kau mau. Carilah Mona disana. Pada dinding menganga yang bercerita tentang Mona. Mungkin disana. Disana. Atau disana.

Sebelum hujan ini reda dan aku pergi. Kukatakan padamu....,  Mona adalah cinta yang menganga ketika luka tak lagi miliki makna. Mona adalah rasa lelah setelah terbang tinggi dan jauh hingga sayap tak lagi bisa dikepakkan. Sedang kau, seperti yang pernah kukatakan, kau hanya benalu. Benalu di pohon itu. Bagaimana kau paham makna lelah setelah terbang tinggi dan jauh yang Mona rasa, sedang sayap kau tak punya ...!?

Maka Monapun berkata, "Siapakah kau dan aku..?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun