Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pakam-1: Dedy Kurniawan, Bujang Palembang yang Sukses Berbisnis Pempek Meledos

19 April 2016   08:24 Diperbarui: 19 April 2016   17:49 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa bilang bisnis itu hanya untuk mereka yang sudah karatan, eh maksudnya banyak makan asam garam dalam kehidupan, alias tuwir, banyak. Tapi pada faktanya banyak juga anak muda yang sukses berbisnis. Termasuk Bisnis Pempek, Kuliner Palembang yang terkenal itu. Pengen denger kan ceritanya, hayuk duduk manis...

Anak muda bernama Dedy tadi nama lengkapnya Kiagus Choirul Dedy Kurniawan, usia baru 24 (beda tipis lah sama saya, hahahaha). Menilik dari namanya, dia jelas Palembang asli keturunan pangeran zaman bingen. Konon Dedy bosan jadi pekerja lalu  tergerak ingin membuka bisnis pempek. Keinginan ini bermula dari banyaknya teman yang minta kirim pempek-pempek Palembang terkenal dengan aneka merek itu.

Peluang pasar pempek begitu luas. Kenapa tidak membuat pempek sendiri dan dipasarkan, demikian pikiran awal si Dedy. Maka mulailah Deddy berbisnis pempek yang diberi merk "Pempek Meledos" dibantu ibunya. Berawal dari jualan pempek di Kambang Iwak yang hari pertama digelar belum laku karena dia belum tau trik berjualan di Kambang Iwak (Kambang Iwak, Ruang Terbuka Hijau yang sering menjadi  area car freeday Palembang yang sekaligus jadi pusat jajanan kuliner, jualan kerudung, jualan bunga/ tanaman hias, dll).

Akhirnya berkat ketekunan juga dorongan dari keluarga, Dedy Kurniawan yang dulu menjabat staf Humas RS. BARI Palembang mulai sukses menjalankan Bisnis Pempek Meledos,ya. Kenapa disebutnya Pempek Meledos, ah saya gak tau. Dugaan saya, karena awalnya yang dia jual adalah pempek Dos, alias pempek sagu yang saat digoreng pempeknya akan pecah mengeluarkan bunyi "Dos!".

Pempek Dos sangat populer di Palembang sebagai jajanan pempek murah meriah. Kami sering menyebutnya Pempek Palsu karena tidak menggunakan daging ikan, hanya sagu alias tapioka. Tapi, selain pempek dos, saat iniDedy Kurniawan juga membuat Pempek Ikan. Bahkan pempeknya dibuat dengan banyak jenis, ada yang diisii dengan keju, diberi isian sosis, bakso, rendang dan lain sebagainya. Kelebihan Pempek Meledos adalah pada kreatvitas isi dan harga yang bersaing. Pempek Meledos yang meledak "Dos!" di pasaran.  Saat ini bisnis online Pempek Meledos pun dilakukan Dedy. Pelanggannya datang dari berbagai kota di Tanah Air (Sumber: Disini)

Nah, bisnis pempek memang menjanjikan kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh, telaten dan sabar. Bisnis apapun, demikian pula kiatnya. Inilah semangat wirausaha yang seharusnya juga dilirik oleh anak muda. Kapan-kapan saya akan cerita tentang Pempek Sepeda yang juga Wirausaha Pempek yang dilakukan para pendatang (Sunda dan Jawa) di Palembang.

Tertarik pesan pempek Meledos, bisa lihat di instagram @PEMPEKMELEDOS. Banyak jenis pempek tersedia dengan berbagai varian sepert all varian pempek Dos  dengan harga Rp.1000/pcs. Pempek Dos isi keju Rp.1500. All varian pempek ikan Rp.1500. Info lengkap ada di IG Pempek Meledos. Disana ada no. HP WA Dedy Kurniawan. Info langsung dari yang bersangkutan, lokasi bisa disambangi di Stand Pempek Meledos, di depan Cafe Exotis Kambang Iwak. Alamat Usaha di Komplek Polygon Blok EE Nomor 20 Palembang. Pesanan bisa dilakukan lewat Whatsapp 08117102412.

[caption caption="Sumber: http://sumsel.antaranews.com/berita/302566/kisah-pempek-meledos-sukses-rebut-pasar"][/caption]

 

Ayo Kompasianer, tebarkan semangat entrepreneurshipnya. Semangat Wirasuaha. Salam pempek. Salam KOMPAL. Salam Wong Kito Galo. Salam Nusantara.

[caption caption="Sumber: Grup Kompal"]

[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun