Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

3 (Tiga) Hal Kenapa Kamu Gak Perlu Khawatir pada Post Holiday Blues

4 Januari 2024   11:34 Diperbarui: 7 Januari 2024   07:46 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kita pasti punya pendapat dan pandangan sendiri terhadap hal apapun. Orang punya opini tentang liburan, trend liburan, masa peak season, tempat mainstream, hal-hal yang harus disiapkan dan lain sebagainya. Pun, masa seusai liburan. Ketika usai musim Liburan Tahun Baru ini di banyak platform tiba-tiba kita mendengar tentang Sindrom Post Holiday  Blues. Wow, apa itu Post Holiday  Blues? 

Apa itu Sindrom Post Holiday Blues dan Kenali Gejalanya

Mengacu pada Alodokter.com dan beberapa sumber lain yang sempat saya baca, Post Holiday Blues adalah perasaan sedih saat liburan berakhir. Katanya, sesorang yang mengalami gejala ini akan mengalami kelesuan, gak semangat menjalani aktivitas setelah liburan, depresi, cemas dan stress.  Bahkan insomania, merasa kosong, suasana hati menjadi buruk, merasa ada yang hilang dalam diri. Mudah lelah, mudah marah, dan frustasi. Wah bahaya ini. Gimana yang per 2 Januari 2024 ini harus kerja kembali?  Meski katanya Post Holiday Blues hanya terjadi dalam hitungan hari, pastinya ini berpengaruh pada ritme hari yang harusnya lebih joss. Bisa gak semangat kerja, uring-uringan, gak fokus, kacau ini.

Tapi eit, jangan buru-buru panik, jangan ikut-ikutan latah, tenang. Kenali dulu gejala ini dengan baik. Kemudian liat kondisimu. Apa kamu mengalami gejala ini ? apa semua gejala ada padamu yang baru pulang liburan akhir tahun ini ? apa hanya ada sebagian. Apa hanya ada sedikit tanda-tanda, kemudian hilang alias kamu jadi semangat lagi? Apa kamu mengalami semua gejala ? Kalau jawabannya iya, semua gejala kamu alami, termasuk insomania, suasana hati menjadi buruk, sering melamun, merasa kosong, seperti kehilangan sesuatu dalam diri anda, dan mudah lelah, mudah marah dan frustasi, maka saya kira penyebabnya bukan liburan itu. Mungkin sebelumnya kamu memang ada gejala terkait kesehatan mental,  ya harus ke psikiater. 

Menurut saya, jika setelah liburan kamu merasa sedikit uring-uringan karena kamu liburan di akhir tahun yang membuat pengeluaran kamu di atas rencana, misal yang biasanya harga tiket ke lokasi pantai itu naik 2 (dua) kali lipat, harga gojeknya juga naik 2  (dua) kali lipat. Harga akomodasi hotel di akhir tahun membengkak, itu hanya kesal saja.  Jika inipun sudah tergolong post holiday blues ya bluesnya semriwing, ringan, he. Itu wajar dan ya menjadi pelajaran saja, lain kali jangan liburan di masa peak season. Rasanya tentang ini saya pernah tulis di Kompasiana.

Ketika sepulang liburan tau-tau kamu ketemu harga paket wisata entah jauh lebih murah dari yang kamu keluarkan liburan mandiri dengan lokasi dan durasi yang sama, hehe, itu wajar jika kamu kesal dan agak uring-uringan. Tetapi itu juga jadi pelajaran saja. Ketika sehari dua hari seusai liburan kamu harus kerja dan muncul perasaan malas dan tidak bahagia menghadapai suasana kerja di depan mata, itu juga wajar. Yah, peralihan suasana, dari santai, happy, tiba-tiba harus kembali ke rutinitas, wajar menimbulkan lonjakan perasaan sebel.   

Saya gak asal nulis ya, semua yang saya sebut di atas sudah saya alami. Berdasarkan pengalaman nyata. Liburan kalau gak disiasati dengan  baik akan menimbulkan beberapa hal yang tidak menyenangkan. Saya pernah tulis DISINI. Tetapi lebih dari apapun, bahagia, sedih, depresi adalah soal bagaimana kamu menghadapinya. Termasuk bagaimana kamu mengelola perasaan, suasana hati, dan mood kerja.  Maka bagi saya, Post Holiday Blues itu gak harus bikin kamu panik, gak perlu bikin kamu khawatir. Kenapa? Simak ya

Ada 3 (tiga) hal kenapa Kamu Gak Perlu Khawatir pada Post Holiday Blues

1. Gak semua orang mengalami Post Holiday Blues. Pastikan yang gak mengalami itu adalah kamu. Liburan yang ujungnya membuat masalah, selesaikan dengan baik. Cari solusi. Jika sekadar tabungan terkuras, ah, uang bisa dicari. Asal jangan sampai kamu liburan pakai uang panas pinjol. Jika ada kelesuan karena peralihan suasana, dari suasana santai, happy saat liburan tiba-tiba besok harus full kerja dengan speed tinggi, ibarat mobil sudah harus dikebut dengan kecepatan gigi 4 atau 5, tenang. Jadikan pelajaran saja. Artinya tahun depan jika akan liburan lagi, berilah waktu tenggang 2-3 hari untuk kamu melakukan cooling down suasana sebelum masuk kerja tiba.

2. Jadikan Liburan itu Sebagai Hadiah dan Anugrah untuk Diri Sendiri. Hadiah yang isinya kamu nikmati, resapi dan kamu syukuri dengan penuh hikmat. Rencanakan dengan baik kalau bisa. Kalau sesekali kamu lakukan dengan spontan, ya bawa happy aja. Bawa Buku bacaan yang kamu belum selesaikan, maka bacalah. Lakukan kontemplasi atau perenungan. Misal apa yang sudah kamu lakukan tahun ini, apa resolusi tahun depan. Termasuk kontemplasi remeh-temeh saat melihat matahari terbit atau terbenam. Saya kebetulan baru saja melakukan libur akhir tahun yang saya lakukan spontan saja. Memang banyak pengeluaran di luar rencana, tapi it's ok, itulah resikonya. Hal yang menyenangkan dan tak ternilai bagi saya adalah saya bisa menyelesaikan bacaan saya. Kebetulan ada 2 (dua) buku yang belum selesai saya baca. Nah saat di tepi pantai, sambil menunggu rombongan lain yang masih happy-happy, main air di pantai, saya baca buku. Membaca buku dengan suasana hening di pondok bambu, suara debur ombak, semilir angin, itu magis bagi saya.  

Source: Dokpri
Source: Dokpri

3. Jangan lepas Kontak dengan Tuhanmu. Mau kamu beragama apa, inilah kunci segalanya supaya kamu gak mengalami Post Holiday Blues. Jika kamu Muslim, jangan sampai lepas sholat 5 (lima) waktunya. Jika memungkinkan kamu sempat sholat sunnah akan lebih bagus lagi, misal sholat Fajar, sholat Duha dll. Sebelum berangkat liburan jangan lupa berdoa agar diberi keselamatan dan kelancaran. Seusai liburan, jangan lupa doa juga. Ucapkan syukur, ucapkan alhamdulillah jika kamu Muslim. Terimakasih karena sudah diberi kesempatan liburan yang mungkin saja tidak semua orang diberi kesempatan yang sama. Semua hal mengandung hikmah, entah suka dan duka, semua mengandung hikmah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun