Awalnya tulisan ini mau saya beri judul "10 Tips Mencari Jodoh Barokah", entah kenapa lalu saya tersesat dan tertarik dengan fokus "kealayaian" para akhie tersebut.
Jodoh itu tidak dicari, tepatnya ditemukan. Kenapa demikian...? ya karena jodoh itu, seperti halnya rezeki, dan maut sudah ada garis takdirnya sendiri. Buktinya yang sudah koar-koar akan melajang selamanya begitu sudah sampai waktu di takdirnya toh menikah juga. Dan, yang ngebet pengen segera menikah kalau takdirnya belum ya belum dapat. Tetapi, katanya kita manusia harus juga ikhtiar.
Ibarat kata, mau cari pasangan hidup bagus ya baguskan kualitas dirimu
Mau cari istri/suami pejuang yang tidak manja carilah di medan perjuangan nyata, bukan di sosmed
Mau cari istri cantik/suami ganteng inipun harus ditemukan di dunia nyata, perkara dapat atau tidak lain soal
Menjadi persoalan, tepatnya menjadi bahan ghibah berjamaah ketika upaya para akhie tersebut kelihatannya hanya sebatas wacana, cari perhatian, menaikkan ratting akun sosmednya.
Kenapa begitu...? ya tau sendiri, di sosmed aneka manusia dengan berbagai latar belakang (pengalaman, pendidikan, profesi) akan bereaksi dengan beraneka macam. Ada yang mengamini (terutama yang sepaham), ada yang menjadikannya bahan candaan, dan lebih banyak menjadikannya bahan diskusi bahkan bahan ghibah berjamaah.
Ini saya lihat nyata, 1 postingan rupanya dibahas di 2 (dua) WhatsApp Group dan di 3 postingan twitter akun centang biru). Akibatnya, ada yang sekadarnya dan tidak perduli, ada lagi kelompok lain yang menganalisanya sebab akibat secara agak mendalam sambil mereka berpikir..."gejala, fenomena apa ini..?" Barangkali saya termasuk kelompok yang terakhir, astaga😔
Saya mulai berpikir, fenomena akhie mulai Alay di sosmed ini sudah lama sebetulnya. Tujuannya barangkali menebarkan paham, mencari pengikut. Rasanya, mencari jodoh yang pasti itu di dunia nyata, bukan di sosmed kan !? Barangkali karena tujuanya bukan sekadar mencari jodoh tapi menyebarkan pendapat dan pehamaman ala mereka.
Apakah begitu? Entahlah. Saya bersangka baik saja memang para akhie tersebut sedang mencari jodoh. Hanya caranya ya agak alay.
Beberapa contoh kealayan para Akhie ketika Mencari jodoh yang dipublish di sosmed
- Menyebarkan ayat yang menyatakan bahwa perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik..., ini saya sependapat.
- Memposting kriteria calon istri idaman dengan kriteria yang tentu saja sudah disesuaikan dengan pendapat pribadi yang bagi kelompok perempuan itu kriteria egois yang menyudutkan perempuan dan sangat besar kemungkinan akan menyengsarakan perempuan jika dilanjutkan dalam rumah tangga. Misal mematok kriteria perempuan yang siap dinikahi itu sebagai perempuan yang bisa memasang tabung gas, bisa mengiris tempe setipis kartu ATM, bisa memasak pare jadi gak pahit. Apaaaah !? 😏
Sumber Foto: IG semangat shubuh
- Memposting kriteria "perempuan sholehah" idaman "laki-laki sholeh" dengan pendapat pribadi. Ada lagi yang memperkuat pendapat pribadi itu dengan menyitir sebagian ayat-ayat Al Qur'an seolah kriteria "perempuan sholehah" tersebut datangnya dari Allah
Sumber Foto : IG menikahbahagia
Tidak ada yang salah dengan postingan tersebut. Namanya juga keinginan pribadi. Tetapi kita pada sisi lain Al Quran juga mengatakan Allah suka pada hal yang indah dan bagus. Perempuan itu sudah fitrahnya suka pada keindahan. Modis dan bermake up menurut saya asal sewajarnya dan tetap menjaga kehormatan ya silahkan saja.