Orang bilang jangan percaya pada cashing, lebih penting kualitas isinya. Kesempatan lain, sering kita dengar orang berkata "Dont judge a book by it's cover". Kalimat kedua, agaknya tepat dengan hal yang akan saya kemukakan pada tulisan ini.Â
Penampilan sering menipu, meski tidak ada maksud menipu. Dengan kata lain, penampilan kadang dipersepsikan A oleh orang yang melihat padahal isi aslinya Z, misalnya. Â
Demikian halnya dengan penampilan Arief Poyuono, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang sedang banyak dibahas ini. Tokoh agak provokatif tapi lucu ini hampir selalu mengenakan kopiah alias peci ketika tampil di depan publik pada Tahun 2019 ini.Â
Sebetulnya, mau pakai peci atau tidak, ya haknya Arief Poyuono. Suka-suka dialah. Hanya...., hehe, saya tertipu. Baru beberapa jam yang lalu saya tau bahwa ternyata beliau bukan penganut Agama Islam gara-gara doi menyitir Alkitab.
Lah masalahnya dimana ? Tidak ada. Tidak bisa diartikan bahwa ketika seseorang berpeci maka dia Muslim. Sebab Peci itu busana nasional. Peci atau kopiah sudah menjadi indentitas bangsa Indonesia. Salah saya sendiri. Tetapi, he kok saya jadi berpikir kira-kira kenapa belio itu selalu pakai peci ketika tampil di depan umum...? inilah letak misterynya.
Saya punya beberapa rekan Non Muslim yang pada waktu tertentu menggunakan peci. Misal ketika dilantik jadi pejabat publik atau pejabat struktural di sebuah instansi. Tapi mereka memakai peci hanya sesekali pada kesempatan tertentu yang mengharuskan mereka pakai peci. Tidak demikian dengan Waketum Partai Gerindra ini. Pada Tahun 2019 ini doi hampir selalu memakai peci. Terutama saat tampil di televisi hinga banyak yang mengira, termasuk saya, bahwa beliau Muslim.Â
Sesungguhnya  ada apa dengan Peci Poyuono...? entahlah. Hanya beliaulah yang tau jawabannya. ..? Image apa yang ingin dia gambarkan kepada publik? hanya dia juga yang tau.Â
Banyak yang mengira-ngira. Salah satu perkiraan orang adalah terkait Image Capres Prabowo pada perhelatan Pilpres 2019 yang didukung oleh Ijtima Ulama. Katanya lagi, pada saat Pilkada DKI Arief Poyuono tidak seperti sekarang. Bahkan beliau terang-terangan mengaku beragama Katolik dan Keturunan Tionghoa ketika menghimbau publik (umat kristiani dan keturunan Tionghoa) untuk tidak memilih Ahok. Nah. Apakah benar begitu..? Sekali lagi hanya Arief Poyuono sendiri yang tau jawaban pastinya.
Arief Poyuono memang unik. Katanya sebelum bergabung dengan Partai Gerindra, beliau pernah menjadi kader PDIP. Wah, pantas saja pada acara debat di televisi Adian Napitupulu dengan santainya, dan tampak tak terusik meski mereka saling debat dengan keras. Rupanya karena saling kenal. Begitulah politik. Kadang dulu lawan, sekarang jadi kawan. kadang dulu kawan, sekarang jadi lawan. Di luar politik, ya persahabatan jalan terus, mestinya begitu.
Ya memang banyak yang unik dari Arief Poyuono ini. Selain baru saja menggegerkan publik dengan seruan tolak bayar pajak bagi pendukung prabowo apabila Jokowi-Makruf ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019. Terkini, Arief Poyuono mengajak caleg Gerindra menolak hasil Pileg dan menolak dilantik sebagai anggota DPR hasil Pileg 2019 yang segera ditanggapi Fadli Zon bahwa itu adalah pendapat pribadi Poyuono. Banyak lagi kontroversi dari beliau.Â