Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perempuan di Simpang Jalan Pilpres, Nanar Aku Padamu

26 Februari 2019   11:34 Diperbarui: 26 Februari 2019   16:39 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: detik.com

Mohon maaf batasan perempuan di simpang jalan pilpres versi saya adalah perempuan yang atas kehendak sendiri atau dorongan orang di sekitarnya ramai menjadi aktivis atau relawan kampanye salah satu calon presiden pada perhelatan Pilpres 2019 ini. Bisa meniti jalan lurus, bisa pula tergelincir kalau tak hati-hati.

Jumlah perempuan di simpang Pilpres jalan 2019 kelihatannya cukup banyak. Tentu saja sebab pemilih perempuan cukup banyak pula. Ada  92.802.671 orang dari total pemilih 187.781.884 orang atau sekitar 50,56% dari total daftar pemilih tetap pada pilpres 2019 berdasarkan data KPU  adalah perempuan. Alasan yang cukup masuk akal kenapa perempuan banyak diperhitungkan untuk diajak berpartisipasi pada Pilpres 2019 ini. 

Belum lagi perempuan katanya punya pengaruh besar dalam mengarahkan pilihan bagi anggota keluarganya. Tepatnya mungkin perempuan lebih telaten, lebih tabah dan lebih militan bahasa anak saya emak-emak bawel dan cerewet, oh.

Alasan di atas itulah yang membuat Tim pemenangan masing-masing kubu merekrut perempuan menjadi relawan. Ketika kampanye dilakukan dengan baik, santun, mempromosikan kelebihan capres yang diusung tanpa perlu menyebut tentang capres saingan dengan duga-dugaan yang tidak tidak jelas,  tentu tidak masalah. 

Tetapi, ketika dilakukan dengan sebaliknya menyebut hal-hal yang tidak jelas, sebatas duga-duga alias prasangka buruk terhadap capres saingan, direkam pula, disebar pula di sosial media..... kehebohan yang terjadi. Timeline menjadi rame pake bingits.

Seketika sesuatu di kepala saya berbisik, Perempuan di simpang jalan Pilpres, nanar aku padamu. 


Sudah pasti jadi gorengan dan bully oleh pihak lainnya. Seperti yang barusan kita saksikan bagaimana serombongan perempuan yang menamakan dirinya aktivis PEPES turun ke jalan, door to door menyebarkan info yang jelas baru dugaan mereka agar tidak memilih capres saingan mereka dengan menyebut berbagai alasan.

Sumber Foto: twitter.com
Sumber Foto: twitter.com
 

Jelas itu bukan percakapan antar warga biasa. Itu bukan percakapan di halaman antara tetangga. Bukan pula percakapan di warung kopi antar warga.  Itu percakapan yang dipaksakan oleh kalian. Kalian para relawan mendatangi penduduk ke rumahnya lalu memberikan info yang menghebohkan itu. 

Come on, kaumku, pintar dan bijaklah. Jangan pernah omong sesuatu yang sebatas prasangka, apalagi disebar di sosial media. Ingat ini tahun politik. Apapun bisa dipolitisir. Jangan pula jadi korban politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun