Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Euforia Uji Coba LRT Palembang, Sebuah Tantangan Sekaligus Peluang Positifkah?

27 Juli 2018   13:42 Diperbarui: 31 Juli 2018   15:31 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yupz, sebagaimana diketahui, LRT Palembang sudah dilakukan uji coba oleh Bapak Presiden RI pada tanggal 13 Juli 2018 yang lalu. Sebagai warga Kota Palembang, senang dong akhirnya LRT Sumsel atau LRT Palembang siap operasional menjelang Asian Games 2018 dan setelahnya akan menjadi salah satu moda transportasi publik bagi masyarakat Sumsel, khususnya Kota palembang. Bangga juga sebab LRT Sumatera Selatan/Palembang adalah LRT pertama di Indonesia. 


Kemarin lusa tepatnya hari Rabu, 25 Juli 2018 saya berkesempatan mengikuti fase Uji Coba naik LRT Palembang bersama beberapa teman kantor. Kami mulai dari Stasiun Bumi Sriwijaya (lokasinya di dekat Palembang Icon Mall). Hari itu masih lumayan sepi sebab belum sepenuhnya terbuka untuk umum. 

Satu dua saya lihat warga umum, kelihatannya keluarga petugas. Suasana di dalam stasiun cukup nyaman, tertata dan bersih. Petugas siaga dimana-mana. Hanya ketika akan naik tangga menuju stasiun Bumi Sriwijaya tersebut, kami menemukan kabel-kabel masih berserakan dan para pekerja sedang sibuk mengelas dan mempersiapkan tangga elevator.

Sumber:Dok.pribadi
Sumber:Dok.pribadi
Sumber:Dok.pribadi
Sumber:Dok.pribadi
Sumber:Dok.pribadi
Sumber:Dok.pribadi
Masuk ke dalam stasiun, kami melihat corner loket LRT sudah siap. Kami membeli tiket dengan tujuan DJKA (Dirjen Perkeretaapian) seharga Rp.5.000 karena undangan untuk ujicoba ke kantor tidak terbawa (seharusnya Rp.0 nih hehe).  Suasananya kurang lebih sama seperti stasiun LRT di Kuala Lumpur, baik yang di Pasar Seni maupun Masjid Jamik.  Kelengkapan ornament dan fasilitasnyapun sama. Ada garda tempat menscan tiket,  Lintasan elevator sesuai arah track.  

Bahkan tulisan begerak  (running text) dalam LRT yang menginformasikan sedang berada dimana LRT dan kemudian akan menuju ke stasiun mana juga ada, wow. Hal yang membedakan apa ya...?   Bedanya, di Palembang saya tidak melihat para  Cikgu  (perempuan berbaju kurung di Malaysia saya sebut Cikgu, rata-rata perempuan baik umum maupun pegawai berbaju kurung disana) berdiri di sisi track menunggu kedatangan LRT. 

Selain itu yang membedakan apa lagi ya...? bedanya adalah... ketika melihat LRT Palembang ini menyeruak rasa syukur dan bangga. LRT Palembang adalah Produk Pekerja Indonesia, Kereta dll konon buatan Indonesia, bangga dong. 

Kemarin, tanggal 26 Juli 2018 sepulang urusan Dinas luar, saya melihat lagi ujicoba LRT Palembang.  Kemarin pihak pengelola LRT kelihatannya memberi kesempatan masyakarat umum untuk mengikuti uji coba LRT. Gratis alais harga tiket Nol rupiah. Nah ini, siru gaes. Ada keluarga, Mamah muda dan papah membawa anak naik ke LRT, Ada nenek-nenek mencoba naik LRT. Ada para wartawan. Ada para blogger, media influencer, ikut lagi mencoba. 

Bahkan para aparatur PNS dan Pegawai dari Dinas dan Instansi Provinsi serta Kota Palembang kemarin gak kalah seru ikut berjubel bersama masyarakat umum mencoba juga naik LRT (karena pada fase ujicoba sebelumnya aparat yang ikut mencoba pun sangat terbatas).  Satu kata saja memang Siru (bahasa Palembang = seru).  Saya sempat terpana ketika seorang nenek-nenek cantik penuh semangat naik dari stasiun DJKA kemudian dia memberi petunjuk dan sibuk menerangkan soal harus berhenti dimana kepada para PNS yang kemarin mencoba LRT tersebut. Nenek yang pinter.

Sumber Foto :Kerrick
Sumber Foto :Kerrick
Sumber:Dok.pribadi
Sumber:Dok.pribadi
Sumber: Dok.Pribadi
Sumber: Dok.Pribadi
Siru itu menggambarkan suasana euforia. Wajar moda transportasi baru. Pertama pula di Indonesia. Teman saya blogger top mas Danan Wahyu Sumirat saja sampai berniat ke Palembang menyaksikan Asian Games dan mencoba LRT Palembang ketika gambar saya ujicoba LRT Palembang saya upload di FB hehe. Jangan-jangan beliau memang diundang juga hehe. Nah jika blogger top yang sudah wara-wiri liat LRT di Singapore dan Malaysia saja kepengen mencoba LRT Palembang, apalagi orang awam aka masyakat umum.  

Senang melihat antusiasme masyakat. Sempat terpikir apakah eforia ini sebuah tantangan atau peluang positif? ya harus disikapi dengan bijak dan sabar. Masyakat harus ikut menjaga kondisi dan sausana nyaman serta kebersihan LRT Palembang.  Jangan sampai kejadian pengrusakan kursi di stadion Jakabaring  terulang. Sebelumnya saya sempat mendengar bahwa pihak Pengelola LRT Palembang baru akan membuka untuk umum pasca Asian Games, saya sih sih setuju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun