Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Perempuan yang Kakinya Menjuntai

30 Juni 2011   08:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:03 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia perempuan yang menjuntaikan kakinya, entah oleh sebab apa. Sudah beberapa hari ini ia memenuhi kepala saya. Tak mau pergi. Ia selalu hadir meski saya tak minta. Seperti mengisi mimpi-mimpi yang datang dan pergi  saya seraya ia berkata,

"Aku menyimpan mimpi dalam sakuku. Lalu pada hening setengah malam, kubuka sakuku hingga mimpi-mimpiku berterbangan. Mungkin menemui mimpimu lalu mereka saling bersendagurau di langit hitam. Berkawankan beberapa kerlip bintang, kadang juga dengan rembulan..."

Tak jelas buat saya makna kata-katanya. Sebab ia hanya hadir dalam mimpi. Sepertinya, mimpi dan perasaan kami memang saling bersendagurau di langit ketika malam tiba. Kau ingin tau tentang dia, perempuan yang kakinya menjuntai itu? Sungguh, ia memang menjuntaikan kakinya. Lihatlah ia disini. Cepatlah sebelum malam tiba lalu ia hanya bisa kau temui dalam mimpi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun