Mohon tunggu...
Ellysia Dea Calista
Ellysia Dea Calista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Hobi Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

UKT UNAIR Tidak Naik Tapi Nambah Golongan?

18 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 18 Juni 2024   18:04 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

               Kampus Timur Jawa Dwipa atau yang dikenal sebagai Universitas Airlangga sedang menghadapi isu terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) disemua fakultas, salah satunya Fakultas Vokasi. Fakultas Vokasi UNAIR menjadi favorit calon mahasiswa karena menawarkan program studi yang fokus pada keahlian praktis dan keterampilan kerja. Saat ini pula, kebutuhan pasar akan tenaga kerja terampil meningkat, hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Fakultas Vokasi UNAIR menarik minat calon mahasiswa. Namun, sistem UKT Fakultas Vokasi UNAIR yang “katanya” menyesuaikan biaya kuliah dengan kemampuan ekonomi mahasiswa ini telah menimbulkan kontroversi. Fakultas Vokasi menambahkan golongan UKT yang semula tiga golongan menjadi lima golongan, serta biaya masuk bagi mahasiswa jalur mandiri yang tinggi menjadi topik yang hangat diperbincangkan oleh kalangan mahasiswa, orang tua, dan pihak universitas.

               Pada tahun akademik 2024/2025 mendatang terjadi penambahan golongan UKT dari tahun akademik 2023/2024 yang semula tiga golongan menjadi lima golongan. Kebijakan penambahan golongan UKT dilakukan tanpa sosialisasi yang memadai. Banyak pihak mengeluh bahwa kriteria penempatan mahasiswa digolongan tinggi tidak jelas, sehingga menimbulkan ketidakpastian dan ketidakadilan. Terdapat camaba yang telah diterima melalui jalur SNBP mengeluhkan bahwa kriteria penempatan UKT tidak sesuai dengan kemampuan ekonomi mahasiswa.

               Terdapat 3 jalur masuk sebagai mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR, yaitu SNBP, SNBT, dan Mandiri. Jalur mandiri merupakan opsi terakhir bagi camaba yang tidak lolos melalui jalur reguler(SNBP dan SNBT). Namun, biaya pangkal serta biaya UKT yang tinggi menjadi beban besar bagi mahasiswa yang tidak berasal dari keluarga mampu. Biaya UKT jalur mandiri Fakultas Vokasi pada tahun akademik 2024/2025 yang paling tinggi mencapai dua digit, sedangkan biaya pangkal pada tahun akademik 2024/2025 dibeberapa program studi mulai dari dua digit. Tingginya UKT dan biaya pangkal jalur mandiri menimbulkan kesenjangan akses pendidikan. Calon mahasiswa yang memiliki semangat dan potensi akademik tinggi namun berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu tidak mendapat kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan vokasi yang berkualitas di UNAIR. Hal ini tentunya bertentangan dengan semangat pendidikan inklusif yang seharusnya diterapkan oleh institusi pendidikan tinggi.

               Pihak UNAIR tentu menyadari adanya keluhan dari berbagai pihak mengenai ini. UNAIR berencana untuk meningkatkan jumlah beasiswa dan bantuan keuangan untuk mahasiswa. Program-program ini diharapkan dapat membantu meringankan beban finansial mahasiswa, serta diharapkan dapat memastikan bahwa semua mahasiswa memiliki kesematan yang sama dalam mengakses pendidikan di Fakultas Vokasi. Namun pada kenyatannya, salah satu program Fakultas Vokasi yaitu banding UKT belum bisa mengatasi seluruh keluhan mahasiswa mengenai UKT. Mengapa demikian? Karena pihak fakultas hanya dapat membantu beberapa anak saja dalam banding UKT. Masih banyak mahasiswa lain yang membutuhkan bantuan namun ia tidak lolos banding UKT.

               BEM Universitas Airlangga serta BEM Fakultas Vokasi tidak diam saja mengenai permasalahan ini. Para anggota BEM yang diwakilkan oleh kementerian sosial dan politik serta kementerian advokasi dan kesejahteraan mahasiswa melakukan audiensi UKT. Anggota BEM tersebut mengkaji permasalahan UKT ini hingga mengajukan jadwal untuk melakukan audiensi UKT dengan pihak rektorat. Hingga saat ini pihak BEM dan seluruh mahasiswa UNAIR masih menunggu pernyataan resmi mengenai tanggapan dan solusi pasti yang bisa menyelesaikan permasalahan UKT ini oleh pihak rektorat. 

               Disamping itu, Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM Fakultas Vokasi telah sukses mengadakan seminar beasiswa yang bernama AIRVOSCHO dengan tema “Shining Your Education With Scholarship”. Seminar beasiswa AIRVOSCHO yang diadakan pada tanggal 26 Mei 2024 di Auditorium Candradimuka GKB Universitas Airlangga ini bertujuan memberi wawasan dan motivasi bagi mahasiswa mengenai beasiswa. Kegiatan ini diharapkan dapat membuka mata para mahasiswa mengenai adanya cara lain yang dapat membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahan UKT mereka. Dalam seminar beasiswa AIRVOSCHO ini mengundang beberapa narasumber yang merupakan awardee beasiswa, salah satunya merupakan awardee beasiswa IISMA.

               Beasiswa IISMA merupakan beasiswa pendidikan yang didanai oleh kemendikbudristek untuk mahasiswa yang ingin belajar di luar negeri selama satu semester. Pada Fakultas Vokasi UNAIR, jumlah awardee IISMA tahun 2024 ini hanya 6 orang mahasiswa. Jumlah yang sangat jauh apabila dibandingkan dengan Fakultas Vokasi UI yang mencapai jumlah 92 orang mahasiswa. Hal ini perlu dikaji juga oleh Fakultas Vokasi UNAIR, apa yang menjadi penyebab perbedaan gap yang sangat jauh tersebut.

               Selain mengadakan seminar beasiswa, Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM Fakultas Vokasi juga aktif memberikan informasi mengenai beasiswa-beasiswa yang tersedia dan bisa menjadi opsi untuk membantu finansial mahasiswa. Informasi beasiswa ini disebarluaskan melalui berbagai sosial media, dengan platform instagram yang paling utama. Program-program yang diadakan oleh Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM Fakultas Vokasi diharapkan dapat memberi opsi bantuan yang dapat dijadikan pilihan untuk mahasiswa yang terkendala finansial.

               Isu UKT Fakultas Vokasi atau bahkan seluruh fakultas di Universitas Airlangga merupakan salah satu catatan yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Mahasiswa berharap adanya kebijakan yang adil dan transparan, serta adanya tindakan nyata yang dapat meringankan beban finansial mereka. Dengan adanya audiensi antara mahasiswa, universitas(rektorat maupun dekanat), dan pihak terkait lainnya, diharapkan dapat mencapai solusi yang adil dan bijaksana tanpa merugikan segala pihak. Di masa yang akan datang, Universitas Airlangga diharapkan dapat memperbaiki sistem UKT-nya supaya lebih responsif terhadap kondisi ekonomi mahasiswa. Selain itu, peningkatan bantuan keuangan dan peningkatan jumlah beasiswa harus menjadi prioritas supaya Universitas Airlangga dipastikan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Dengan demikian, Universitas Airlangga dapat terus mempertahankan reputasinya sebagai universitas yang HEBAT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun