Mohon tunggu...
Ellysa Wanda Jayanti
Ellysa Wanda Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang tertarik dibidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relevansi Tri Pusat Pendidikan Terhadap Penanggulangan Kenakalan Remaja

28 Maret 2023   15:51 Diperbarui: 28 Maret 2023   15:56 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir-akhir ini ramai perbincangan mengenai kenakalan yang dilakukan oleh remaja yang sudah mengarah pada tindak kriminalitas diantaranya adalah klitih yang sedang marak terjadi khususnya di Yogyakarta. Klitih atau yang memiliki kepanjangan Kliling Golek Getih yang merupakan fenomena kejahatan jalanan dimana ditemui pada umumnya pelaku klitih ini merupakan pelajar remaja dengan berkeliling naik motor serta membawa senjata tajam untuk melukai orang lain yang ditemuinya di jalan pada malam hari. 

Data dari kepolisian Polda DIY pada bulan Januari hingga bulan Februari 2023 terdapat 42 laporan polisi menyangkut kasus kejahatan jalanan alias klitih di wilayah Yogyakarta hingga Sleman yang melibatkan remaja atau anak-anak di bawah umur sebagai pelakunya. Selain adanya klitih, juga terdapat kejadian lain yang dilakukan oleh remaja diantaranya adalah tawuran antar sekolah, pesta miras, penyalahgunaan narkoba, perilaku seks menyimpang, hamil diluar nikah, bahkan sampai pada pembunuhan. Dari beberapa tindakan kriminal tersebut sebenarnya sudah tidak dapat dikatakan sebagai kenakalan, namun sebagai kejahatan, yang tindakan-tindakan tersebut dilakukan oleh remaja.

Tindakan kenakalan remaja tersebut tentunya bukan tanpa sebab dan alasan. Penyebab kenakalan remaja dibagi menjadi dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor intenal penyebab kenakalan remaja diantaranya adalah krisis identitas, faktor kepribadian, faktor status dan peranannya dalam masyarakat. Faktor eksternal penyebab kenakalan remaja diantaranya adalah kondisi lingkungan keluarga, kontak sosial dari lembaga masyarakat kurang baik, kondisi geografis, dan kesenjangan ekonomi dan disintegrasi politik.

Setelah diketahui faktor penyebab terjadinya kenakalan tersebut, masih banyak masyarakat yang menggiring opini terkait siapa yang paling layak dijadikan kambing hitam dan masyarakat menyatakan yang salah adalah keluarga, di sisi lain menganggap yang salah adalah sekolah, dan di sisi lain menganggap yang salah adalah lingkungan masyarakat. Padahal semua pihak berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung hingga akhirnya terjadi kenakalan remaja. Dimana lingkungan keluarga yang kurang memberikan perhatian dan kasih sayang, lingkungan masyarakat yang seolah memberikan peluang dan menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang dianggap wajar dan biasa saja, serta lingkungan sekolah yang kurang bisa menjalankan fungsinya sebagai garda terdepan pendidikan untuk anak didiknya.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya untuk memiliki karakter religius, berakhlak mulia, inovasi, berkarya, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Proses pendidikan dimulai dari lingkungan keluarga yang merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Setelah tumbuh dan berkembang, anak akan mengenali lingkungan yang lebih luas yaitu lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Ketiga lingkungan tersebut yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan anak yang akan dibawa kemana masa depan anak tersebut, apakah akan menjadi anak yang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya atau menjadi anak yang tidak dapat mengembangkan potensi diri sendiri dan menjadi keresahan bagi masyarakat sekitar. Hal ini sesuai dan berhubungan erat dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang disebut dengan Tri Pusat Pendidikan (tiga pusat pendidikan).

Dalam Tri Pusat Pendidikan, lingkungan keluarga sebagai pusat pendidikan terpenting yang berfungsi untuk memberikan pendidikan agama, budi pekerti, dan perilaku sosial yang dicontohkan untuk diterapkan oleh anak saat bersosialisasi di lingkungan eksternal, maka hendaknya semua keluarga dan semua anggota keluarga menyadari betapa penting pendidikan lingkungan keluarga, sehingga perlu dan pentingnya menciptakan lingkungan keluarga yang penuh perhatian, kasih sayang, dan kondusif.

Selanjutnya lingkungan sekolah sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan untuk melatih keterampilan dan memperluas pengetahuan guna menunjang kehidupan di masa depan, dimana kebanyakan seorang anak dengan total 18 tahun mengenyam di bangku pendidikan diantaranya dari TK sampai Kuliah, maka lingkungan sekolah ini turut berperan penting dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter terhadap anak didiknya selain dari lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Apabila fungsi dari lingkungan sekolah dimana anak mengenyam pendidikan di sekolah dengan jangka waktu yang tidak sebentar maka perlu dipertanyakan bagaimana masa depan anak didik tersebut serta bagaimana karakter yang dimiliki.

Selanjutnya lingkungan masyarakat sebagai tempat pembentukan kepribadian anak. Dimana seorang anak telah dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan perhatian di lingkungan keluarga dan diberikan pengajaran-pengajaran yang baik oleh keluarganya seperti akhlak, tanggung jawab, bertanggung jawab, dan nilai-nilai baik lainnya. Nilai-nilai tersebut kemudian didukung di lingkungan sekolah. Namun, ketika berada di lingkungan masyarakat yang abai dengan memberikan peluang dan menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang dianggap wajar dan biasa saja, maka anak tersebut akan tergiring dengan lingkungan masyarakat yang buruk dan melupakan nilai-nilai baik yang sudah diajarkan oleh keluarga dan sekolah.

Dari hal tersebut pentingnya Tri Pusat Pendidikan yang saling berkolaborasi dan mendukung satu sama lain untuk mewujudkan generasi muda yang dapat mengembangkan potensi dirinya serta membanggakan negara dan bangsa dan terhindar dari adanya kenakalan remaja. Sehingga pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai Tri Pusat Pendidikan sangat penting untuk mencegah kenakalan remaja saat ini. Perlunya kesadaran dan kerja sama dari masing-masing lingkungan untuk mewujudkan generasi penerus bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun