Barokah Santri Mengabdi
Oleh: Tegu Susilo
Saya disini akan membagi cerita tentang seorang santri. Santri adalah mengabdi, tawakkal dan belajar mengaji. Dulu saya menjadi santri pada saat duduk di kelas 1 Mts dimana pada saat itu masih belum tau sikap yang baik dan yang buruk. Hingga pada saat itu saya sering sekali melanggar aturan pondok seperti tidak jamaah, absen mengaji dan lain-lain. Dengan berjalannya waktu yang cepat seperti roda yang berputar saya duduk di kelas 1 MA untuk memutuskan lanjut di pondok.
Pada saat MA sikap yang sudah dilakukan selama 3 tahun itu pun tidak ada perubahan hingga saatnya hal buruk terjadi, saya dipanggil oleh pengasuh (kyai). Pada saat itu saya benar-benar tidak bisa berkutip apa-apa keringat dingin terus bercur-curan. Hingga saya dapat nasihat dari pengasuh beliau menceritakan kisah seorang santri. Kata beliau "Dulu ada santri yang nakal sekali hingga akhirnya ditegur oleh kyai hampir di keluarkan dari pondok akan tetapi sang kyai masih kasihan dan akhirnya dikasih kesempatan dengan 1 syarat yaitu harus nurut. Pada saat itu beliau meminta santri tersebut untuk jadi imam subuh akan tetapi sang santri ini binggung soalnya ngajinya kurang bagus karena dia gak pernah ikut mengaji. Tetapi ketika beliau ingat kata sang kyai harus nurut beliau mau menjadi imam subuh walaupun banyak bacaan yang salah hingga di benari oleh makmum. singkat cerita berkat dia selalu nurut (patuh) pada sang kyai ketika beliau keluar dari pondok beliau menjadi seorang pemimpin (ustadz) yang sangat di kagumi oleh masyarakat." Hingga pada saat mendengar cerita dari sang kyai saya akhirnya saya pun sadar bahwa barokah mengabdi di pondok itu benar-benar nyata.
Setelah mendapat motivasi dari sang kyai saya pun mulai mentaati aturan pondok. Hingga akhirnya saya memasuki dunia perkuliah saya baru merasakan ilmu yang telah saya tanam dipondok ternyata berguna dalam dunia perkuliahan. Saya bangga bisa menjadi seorang santri. Dari pengalaman atau ilmu yang telah saya dapat selama saya menjadi santri bisa saya jadikan motivasi terhadap teman-teman sebaya saya.
Semoga apa yang saya tulis ini bisa menjadi motivasi buat pembaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H