Mohon tunggu...
Fia Fia
Fia Fia Mohon Tunggu... -

don't talk like you know what you are talking about..\r\n#karena yang g pernah ngalamin g bisa ngerasain.. ^0^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Finally, I Lose Him...

7 Maret 2013   03:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:12 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mungkin memang benar..

ketika kita belajar mencintai seseorang, kita juga harus belajar melepasnya..

awal pertemuan itu..

pertemanan sejenak itu..

Pernyataan cinta itu..

Keputus-asaan itu..

Dan penyerahan diri terhadap keadaan ini..

Akhir ini menyakitkan..

Sudah menangis.. menangis lagi.. membisu lagi.. hatiku nyeri lagi..sakit T_T

Ingin kutunda semua keputusan pemisah ini.. Ingin ku  hapus semua kata, sikap, keacuhanku terhadapmu agar sakit dihatimu tak pernah ada.. Ingin kukembangkan selalu senyum itu dengan adanya aku selalu, disampingmu.. Inginku pahami dirimu seperti apa yang selama ini kau inginkan dariku..

Ingin sekali aku lupakan semua jaring pemisah antara pemahamanku dan pemahamanmu yang membuat kita berjalan menjauh.. dan akhirnya berpisah seperti sekarang.. Ingin rasanya kubahagiakan dirimu seperti pengharapanmu..

Aku menyayangimu, sayang.. Tak bisa aku lakukan apapun.. sudah tak  kutemukan respect-mu lagi terhadapku.. aku bingung, aku tidak bisa berpikir apapun.. hanya dirimu.. mengertilah, sayang..

Aku memang bukan pecinta terbaik, tapi ku pastikan aku sanggup berusaha disamping cinta dan perhatianmu itu.. Aku memang benar cinta.. aku memang benar butuh..Kamu..

Tapi salahku telah melupakan perasaanmu.. hingga lelah dan terlanjur sakit.. Aku masih mencintaimu, sayang.. hingga saat ini.. setelah kamu bilang “gk, aq dah cape’n terlanjur sakit”..

_semuanya berakhir menurut kita, tapi mungkin Tuhan tidak demikian_aku masih menunggu seseorang yang baik ini mencintaiku lagi Tuhan_mohon kabulkan_aaamiin_

*aku mau menyikapi hal ini sebagai tuntunan Mu membaikanku, aku ingin sekali berpikiran positif terhadap Mu.. Engkau jelas lebih tau apa yang aku butuhkan.. Tapi aku belum setegar itu Tuhan.. aku mudah rapuh di terjangan ombak.. Aku daun kering yang mudah terbang oleh hembusan angin semilir sekali pun..Hatiku masih sering sakit, tersayat oleh rasa kehilangan..

_Lekas berikan anugrah terindah Mu_dirinya yang kembali mencintaiku_

Juni 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun