Mohon tunggu...
Ellyn
Ellyn Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

an undergraduated student majoring in Communication Science in Atma Jaya Yogyakarta University.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

How KFC Filled The Void in Japan with It's Kentucky for Christmas

22 November 2020   12:43 Diperbarui: 22 November 2020   14:05 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muncul ide dari Okawara untuk menjadikan ayam goreng sebagai cara lain untuk merayakan Natal bagi orang Jepang, dan bagi orang asing yang tinggal di Jepang.

Sumber: Metro.co.uk. 
Sumber: Metro.co.uk. 

Pada 1974, akhirnya KFC Jepang memulai strategi pemasarannya dengan mengiklankan Kurisumasu ni wa Kentakii atau Kentucky for Christmas. Kentucky for Christmas diiklankan dengan menunjukkan sebuah keluarga di Jepang yang dikelilingi tumpukan ayam goreng, dan memunculkan maskot Colonel Sanders yang menggunakan kostum Santa Klaus untuk mendukung suasana penjualan saat Natal ini berhasil menarik perhatian banyak masyarakat Jepang dan membawa KFC di Jepang menjadi banyak peminat (Barton, 2016). 

KFC dapat dinilai berhasil dalam mengiklankan produknya. Kentucky for Christmas yang dihadirkan hanya saat Natal di Jepang berhasil mengisi kekosongan, karena tidak ada tradisi khusus saat Natal di Jepang, sehingga KFC hadir dan seolah mengatakan ini (makan ayam goreng) adalah yang seharusnya dilakukan saat Natal. Apa yang dilakukan KFC adalah membawa budaya atau tradisi baru ke tempat baru dengan produk yang ditawarkan.

 KFC merupakan contoh dari keterbukaan masyarakat Jepang untuk mengadopsi budaya dan perusahaan Barat. Apabila KFC melakukan hal serupa (mengiklankan Kentucky for Christmas) di Amerika, mungkin, atau tentu tidak akan ada antusias yang sebesar itu, karena di Amerika mereka mengenal dan merayakan Natal, dan punya tradisi sendiri dalam merayakannya, namun bukan dengan makan KFC. KFC memperkenalkan budaya makan ayam kalkun ke Jepang dengan menggantinya menjadi makan ayam goreng.

KFC bukan hanya sedang jualan, namun KFC membawa budaya lain dengan sedikit penyesuaian untuk mengisi kekosongan dan menjawab keinginan konsumen. 

Sementara KFC berusaha mengiklankan dan menjual produknya, menyantap KFC's Party Barrel di Jepang dilihat sebagai tradisi untuk menghabiskan waktu bersama dengan orang terkasih dan merayakan suasana Natal.

REFERENSI

Barton, E. (2016, Desember 20). Why Japan celebrates Christmas with KFC. Dilansir dari bbc.com.

Dixon, C. (2017, Desember 8). The untold truth of KFC. Dilansir dari mashed.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun