Setelah sekitar hampir sejam menikmati Puncak Merbabu, aku bersama yang lainnya kembali berjuang untuk turun. Ternyata lebih sulit dan hati-hati dibanding saat mendaki loh, karena jalur yang berpasir dan terdapat kerikil-kerikil serta bebatuan kecil yang kadang membuat kami turun dengan cara seperti main perosotan hihi tapi seruuuuu, tak kupedulikan lagi mau sekotor apa sepatu, celana, baju hingga rambut karena aku menikmatinya. Begitu sampai kembali di Camp Area, kami langsung disuguhkan sop buah yang sueger dan makan nasi tentunya untuk tenaga kembali turun ke BC. Setelah semua selesai bersih-bersih di BC, mandi dengan air es haha sampe tubuh ini mati rasa tapi harus dipaksain, udah makan mie instan pake telor beuhhhhh rasanya terlahir kembali hehe. Kami pun mulai berangkat menuju Jakarta sekitar pukul 18.00 WIB dan tiba Senin, 04.00 WIB di Cawang.
Pada akhirnya di paragraf penutup ini, kuingin sampaikan bahwa banyaknya hal atau pelajaran dari setiap pendakian. Terkadang kita butuh keras kepala untuk mencapai tujuan kita namun dengan tidak memaksakan diri, berjalan lah sesuai kemampuan ngga usah ikut-ikutan orang lain. Beristirahatlah jika dirasa lelah, jangan khawatir karena Tuhan akan mengirimkan orang-orang yang tepat dan memahami keadaan kita. Jauhkan ego dan belajar untuk menerima kondisi orang lain, tidak patah semangat apalagi menyerah. Karena hal ini sering terucap dari para pendaki bahwa "Bukan gunung-gunung yang kita taklukan melainkan diri kita sendiri"-Edmund Hillary. Dan pada akhirnya semua hal-hal yang kualami saat pendakian membuatku candu dan merindu untuk kembali mendaki :)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI