Pagefresh saya kali ini menyangkut tagar #JusticeForAudrey yang tengah ramai menjadi perbincangan para netizen di media sosial, bahkan pagi ini sudah menjadi trending topic di salah satu media pemberitaan elektronik dengan tagar #KasusBullyingAudrey. Sudah lebih dari 3,6 juta para pendukung Audrey menandatangani petisi menuntut keadilan atas apa yang menimpa Audrey.Â
Kasus Audrey ini berasal dari kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dari beberapa media menyampaikan bahwa Audrey siswi SMP dikroyok oleh 12 siswi SMA, namun sudah ditetapkan 3 tersangka berdasarkan hasil pemeriksaan, lagi-lagi interaksi di media sosial adalah pemicunya.
Hal ini mengundang para netizen turut berpartisipasi menuntut keadilan terhadap Audrey untuk menghukum pidana para tersangka, bahkan beberapa artis Indonesia pun geram dan mengecam kasus pelajar ini.
Jujur saja saya sangat prihatin untuk kedua belah pihak, baik Audrey ataupun tersangka. Tentu untuk Audrey sebagai korban yang hingga masuk Rumah Sakit, saya merasa sangat sedih dan tidak bisa bayangkan trauma fisik dan psikologis yang ia alami di usia 14 tahun dan mungkin akan sulit dilupakan olehnya. Â
Sedangkan untuk para tersangka yang mana mereka sudah mengakui melakukan penganiyaan terhadap Audrey, membuat saya terlebih para netizen mengamuk, gemas, dengan perbuatan mereka. Tapi sungguh saya juga sangat prihatin kepada mereka, mereka adalah para pelajar dan mereka perempuan, bisa-bisanya mereka melakukan hal yang tidak sepatutya dilakukan oleh anak seumuran mereka. Yang saya sayangkan adalah pendidikan mereka sebagai siswi SMA, dimana didikan moral mereka, rasa kemanusiaan serta hati mereka.Â
Apa mereka terlalu diberi kebebasan sehingga tidak punya rasa takut sama sekali untuk melakukan perbuatan kasar kepada Audrey, Â yang seharusnya mereka anggap adik mereka. Sekarang para tersangka merasakan akibatnya dihujat habis oleh netizen, dicaci maki, disebut-sebut ini itu dan beragam sumpah dilayangkan netizen untuk mereka, hingga salah satu akun instagram dari tersangka diambil alih oleh hacker, kasihan sungguh saya kasihan.Â
Secara tidak langsung sebenarnya mereka sudah mendapatkan balasan sanksi sosial melalui komentar-komentar masyarakat yang pastinya membuat mereka tidak nyaman.
Ada baiknya setiap permasalahan yang dialami pikirkanlah sebelum bertindak agar tidak membawa boomerang bagi diri kita sendiri , berdoalah kepada Tuhan agar hati, pikiran, dan perbuatan kita dijaga untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan.Â
Ya semoga dengan adanya kejadian ini, kita dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial, bukan sebagai tempat saling sindir atau bully hingga memicu kekerasan, tetapi gunakanlah media sosial sebagai tempat menunjukan hal-hal yang positif, menunjukan prestasi dan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H