Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam segala aspek kehidupan, ciri khas, tingkah laku, baik perseorangan maupun kelompok, dalam lingkup kecil maupun besar. Objek material ilmu sosial berbeda dengan objek material dalam ilmu alam. Objek material dalam ilmu sosial adalah berupa tingkah laku dalam tindakan yang khas manusia, bebas dan tidak deterministik.
Ilmu sosial seringkali disebut sebangai ”ilmu yang tidak mungkin” hal ini terjadi karena banyak argument tentang ilmu sosial, bahwa ilmu sosial terlalurumit untuk diselidiki. Ilmu sosial, yang membahas mengenai seluruh seluk beluk kehidupan manusia, dianggap tak mampu menangkap ke-kompleksitas-annya karena manusia memiliki karakter atau perilaku yang berbeda-beda dan berubah-rubah, inilah yang mendasari munculnya argumentasi tersebut.
Cara kerja ilmu sosial berbeda dengan ilmu alam, ilmu sosial berkembang lebih kemudian dan perkembangannya tidak sepesat ilmu alam. Hal ini dapat dilihat dari sifat objeknya cara kerja ilmu sosial, yaitu:
- Gejala sosial bersifat non fisik, hidup dan dinamis
- Objek penelitian tidak bisa berulang
- Pengamatan relatif lebih sulit dan kompleks
- Subjek pengamat (peneliti) juga sebagai bagian integral dari objek yang diamati
- Memilki daya prediktif yang relatif lebih sulit dan tak terkontrol
lmu alam dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah
natural science, atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun. Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik dan nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Kemudian ilmu alam bercabang lagi menjadi fisika (mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi zat), astronomi (mempelajari benda-benda langit, dan ilmu bumi yang mempelajari bumi.
Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat obyeknya yang kongkrit, karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti.Dapat dilihat dari sifat objeknya cara kerja ilmu alam yaitu:
- Gejala Alam Bersifat Fisik-Statis
- Objek Penelitian Bisa Berulang
- Pengamatan Realatif Lebih Mudah Dan Simpel
- Subjek Pengamat Lebih Sebagai Penonton
- Memiliki Daya Prediktif yang Relatif Lebih Mudah Dikontrol
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H