Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) merupakan impian hampir semua orang. Meski begitu, tidak semua pendaftar akan lolos seleksi dalam penerimaan mahasiswa baru yang diadakan setiap tahunnya ini. Hal tersebut terjadi kepada saya. Sedih? Sudah pasti. Namun, kembali lagi bahwa jalan setiap orang berbeda dalam menempuh impiannya.
Dari sekian banyak universitas swasta di Indonesia terkhususnya di Surabaya, UNUSA (Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya) adalah universitas pilihan utama dan satu-satunya plan B saya jikalau saya tidak lolos seleksi PTN.
 Ada banyak alasan mengapa saya memilih UNUSA sebagai plan B. Beberapa diantaranya yaitu:Â
- Akreditasi, UNUSA terakreditasi B berdasarkan BAN-PT. Bahkan seluruh program studi di Fakultas Keperawatan dan Kebidanan telah meraih akreditasi A. Akreditasi ini berpengaruh terhadap dunia kerja nantinya karena semakin bagus akreditasi maka peluang diterima kerja sebagai karyawan pun semakin tinggi.Â
- Fasilitas, salah satu keunggulan yang membuat saya yakin untuk menempuh pendidikan di UNUSA adalah karena UNUSA memiliki 3 rumah sakit milik sendiri yaitu, Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya, Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Surabaya, dan yang terbaru adalah Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih yang berlokasi di Gresik. Dimana rumah sakit ini dapat dimanfaatkan untuk tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran, Keperawatan, Kebidanan, dsb.Â
- Biaya, biaya yang diperlukan untuk masuk UNUSA dapat dibilang lebih murah dibandingkan dengan universitas swasta yang lain. Selain itu, tersedia voucher-voucher dan promo yang dapat digunakan untuk mendapatkan potongan harga seperti voucher kartu UTBK, voucher bagi yang memiliki kartanu, promo merdeka, dan masih banyak lagi. Tak hanya voucher, UNUSA juga menyediakan beasiswa full bagi yang memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Tiga hal itu merupakan alasan utama mengapa saya memilih UNUSA untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal lain yang membuat saya memilih UNUSA adalah karena tersedianya banyak UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang dapat saya manfaatkan sebagai wadah untuk mengembangkan minat, bakat, dan keahlian tertentu. Serta adanya free Galaxy Tab untuk setiap mahasiswa baru.Â
Tidak perlu takut akan masa depan hanya karena dua opsi, negeri atau swasta ini. Karena, seperti yang telah dijanjikan alam semesta, setiap orang memiliki jalannya sendiri untuk mendapatkan jodoh, maut, maupun rezeki. Jika kamu tidak lolos seleksi PTN sama seperti saya, mungkin rezekimu memang harus datang lewat berkuliah di universitas swasta.Â
Tidaklah masalah dimana tempat kita menempuh jenjang perkuliahan. Namun yang bermasalah adalah kualitas individu masing-masing dari kita. Selalu ingat jika berlian akan tetap menjadi berlian dimanapun dia berada, sekalipun ditutupi lumpur yang paling kotor. Pertanyaannya adalah mampukah kita menjadi berlian tersebut?
Mengambil prodi keperawatan bukanlah pilihan ataupun cita-cita saya melainkan saya pikir ini adalah sebuah takdir. Saat pendaftaran SMA negeri, saya tidak lolos sehingga saya bersekolah di SMK Kesehatan yang dimana SMK ini sangat dekat dengan rumah saya. Selama masa 3 tahun di SMK, saya sangat menikmati dan merasa cocok dengan jurusan ini. Cocok disini dalam artian sifat, sikap, atau karakter saya sesuai dengan jurusan perawat sehingga saya ingin melanjutkan kuliah di jurusan yang sama.
Mengutip dari insamedika.co.id karakter yang wajib dimiliki oleh perawat antara lain:
- Peduli, pondasi dasar yang harus dimiliki seorang perawat adalah peduli atau care. Terdengar sederhana namun pada praktikkan hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Seorang perawat harus peduli kepada semua orang khususnya pasien ketika memberikan keperawatan tanpa memandang latar belakang atau unsur SARA.
- Terampil, keterampilan sangat penting dimiliki oleh perawat karena perawat tidak hanya membutuhkan keperdulian, keahlian dan etik saja melain harus bisa melakukan apa saja ketika sedang bekerja. Keterampilan dapat diperlajari dengan cara mencoba dan praktik secara berulang-ulang agar apa yang dipelajari dapat dijalankan secara otomatis. Perawat tidak boleh asal dalam melakukan keterampilannya tanpa landasan keilmuwan dan hukum yang dapat dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan.
- Telaten, hukumnya mutlak seorang perawat harus telaten karena hal ini sangat berkaitan dengan kesembuhan dan kenyamanan pasien. Apa bila seorang perawat tidak telaten dalam merawat pasien maka hal ini sangat fatal. Hal kecil yang tidak dilakukan oleh perawat dapat memengaruhi kesembuhan bahkan nyawa seorang pasien.
- Teliti, Seorang perawat harus mempunyai ketelitian luar biasa ketika sedang bekerja. Mulai dari hitungan tetes infus hingga membuat jadwal minum obat dan makan pasien pun harus sudah secara otomatis dijalankan tanpa melewatkan runutan pekerjaan.Â
- Sabar, merawat orang sakit (pasien) sangat menguras emosi dan kesabaran.
- Ramah
- Kreatif, menjadi seorang perawat juga harus dituntu untuk kreatif dalam arti dapat memanfaatkan berbagai sumber daya sebaik mungkin guna menunjang kesehatan atau kesembuhan pasien.Â
Nama: Elly Arnovi Ibrahim Mandjaw
NIM: 1130022075
Prodi: S1 Keperawatan