Mohon tunggu...
Aminahtuz Zahro
Aminahtuz Zahro Mohon Tunggu... Dosen - Hamba Allah

Ingin membagi kebermanfaatan dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Probelematika Anak yang Tidak Boleh Diabaikan

30 Oktober 2018   22:24 Diperbarui: 30 Oktober 2018   22:27 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

john locke  seorang filsuf dari ingris yang menjadi salah satu tokoh utama dari pendekatan empirisme, dalam teorinya ia mengatakan bahwa manusia dilahirkan seperti kertas kosong, putih tanpa noda hehee

jadi, menurut teori ini anak sejak dilahirkan itu tidak mempunyai bakat dan pembawaan apa-apa sehingga anak dibentuk dengan kehendak orang tua atau pendidiknya. Nah disinilah teman-teman kekuatan ada pada pendidik, pendidikan dan lingkungannya, akan di bentuk bagaimana dan seperti apa anak tersebut?

Sahabat pembaca yang budiman, masa kanak-kanak itu merupakan masa yang begitu unik, perkembangan otak berada dalam kondisi yang paling vital. 80% perkembangan otak terjadi pada periode usia dini yaitu: pada usia 0-4 tahun, otak berkembang sebanyak 50%, sementara pada usia 5-8 tahun otak berkembang 30%. Oleh karena itu asuh dan didiklah anakmu dengan sebaik mungkin agar tidak menjadi sesal di kemudian hari ketika melihat perkembangan anak mu yang tidak sesuai harapan, karna bagaimana pun juga masa ini hanya terjadi sekali seumur hidup.

Tindakan-tindakan pengasuhan yang salah atau keliru, sering disebut sebagai tindakan abuse, sedikit banyak hal ini membuat individu menjadi pribadi yang sulit untuk beradaptasi dengan orang-orang di sekitarnya. Adapun problematika yang sering terjadi pada anak usia 3-6 tahun ialah: penakut, agresif, pemalu, temper tantrum, dan lain-lain.

Penakut, rasa takut merupakan salah satu bentuk kecemasan, emosi ini sebenarnya normal di alami. Namun, jika takut yang dirasakan anak berlebihan tentunya akan mengganggu aktifitasnya.

Agresif, yaitu tingkah laku menyerang baik secara fisik maupun verbal atau melakukan ancaman sebagai pernyataan adanya rasa permusuhan. Tingkah laku agresif ini mengakibatkan kerugian atau melukai orang lain.oleh karena itu, jika sewaktu-waktu anak tiba-tiba bertingkah laku agresif orang tua harus pandai membujuknya.

Pemalu, sifat malu ini sebenarnya sudah wajar terjadi pada masa kanak-kanak, apalagi ketika di hadapkan pada orang baru, namun jika hal tersebut di biarkan berlarut-larut itu tetap menimbulkan rasa tidak nyaman pada anak. Akibatnya anak tidak berani berkomunikasi dan mengekspresikan diri apa adanya.

Yang terahir tempertantrum, anak temper tantrum adalah anak yang marah secara berlebihan. Kebiasaan mengamuk akan lebih sering di lakukan bila anak mengetahui bahwa dengan cara ini keinginan akan di penuhi. Dengan demikian, orang tua harus benar-benar konsisten. Jika mengatakan tidak ya tidak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun