Mohon tunggu...
Laili Nailissaadah
Laili Nailissaadah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fak. Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga 2014

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manfaat dan Bahaya Permen Karet

12 November 2014   06:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:01 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Permen karet merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Sejak masa kanak-kanak mungkin kita sudah mengenalnya. Bahkan mungkin sampai saat inipun permen karet masih menjadi kegemaran. Dari anak-anak bahkan sampai orang dewasa menyukainya. Selain karena rasanya yang manis, teksturnya yang lembut juga membuat orang tak susah untuk mengunyahnya. Namun, ada juga yang menganggap bahwa mengunyah permen karet itu merupakan kebiasaan yang tidak baik dan tidak sopan karena bisa mengganggu orang lain yang melihatnya. Selain itu, sisa permen karet yang dibuang sembarangan bisa membuat lengket dan menempel dimana-mana.

Mengunyah permen karet memang menyenangkan. Selain dapat mengusir rasa bosan dan kantuk, permen karet juga bermanfaat untuk mengusir bau nafas tak sedap hingga mengendalikan nafsu makan bagi yang sedang melangsungkan program diet. permen karet juga membantu membuat otak menjadi lebih aktif. Ketika kita mengunyah permen karet, aliran darah di otak serta denyut jantung meningkat, serta meningkatkan pemompaan oksigen sehingga peredaran oksigen ke otak menjadi lancar dan menyebabkan otak bekerja lebih aktif.

Manfaat berikutnya mengunyah permen karet juga dapat mengurangi rasa lapar. Ketika mengunyah permen karet, seakan-akan kita sedang mengunyah makanan sehingga kita tidak akan merasa lapar untuk beberapa saat.

Permen karet juga berfungsi untuk menjaga kecantikan wajah, karena dengan mengunyah permen karet, maka akan memperlancar aliran darah yang menuju wajah sehingga wajah akan terlihat lebih segar dan kencang.

Selain beberapa manfaat tersebut, permen karet ternyata juga bisa menghilangkan stress karena dengan mengunyah permen karet maka akan membuat otot yang tegang menjadi rileks. Permen karet juga dapat melindungi gigi dari pembusukan dan juga membuat rahang menjadi kuat.

Namun, dibalik semua manfaat diatas, ternyata permen karet juga dapat mengganggu kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi. Maka anda juga harus hati-hati dalam mangkonsumsi permen karet karena ternyata permen karet juga mengandung beberapa bahan kimia yang akan sangat berbahaya bagi tubuh jika terlalu sering dikonsumsi. Berikut adalah bahan-bahan yang terkandung dalam permen karet dan berbahaya bagi kesehatan tubuh.
1. Asparatam
Asparatam adalah pemanis buatan yang digunakan sebagai pengganti gula dalam permen karet.
Asparatam ini akan sangat berbahaya jika terlalu banyak dikonsumsi dan dalam jangka waktu yang lama karena dapat merusak kesehatan.
2. Butyl Hidroksi Toluene (BHT)
BHT adalah suatu bahan yang memberian rasa, bau, dan warna. Bahan ini bersifat karnisogen yang disinyalir dapat menimbulkan penyakit gagal ginjal.
3. Kandungan kalsium kasein pepton/kalsium fosfat
Bahan ini digunakan sebagai pemutih pada permen karet. Jika terlalu banyak dikonsumsi dapat menimbulkan efek samping seperti alergi dan gangguan pada pencernaan.
4. Titanium Oksida
Titanium Oksida dapat menyebabkan penyakit asma dan gangguan penyakit lainnya.

Selain itu, makan permen karet yang berlebihan juga dapat mengakibatkan penyakit sendi yang disebabkan oleh terlalu sering mengunyah dan juga gangguan pencernaan seperti perut mulas, diare, dan susah buang air besar. Hal itu disebabkan karena adanya oksigen dari permen karet tersebut.

Berdasarkan keterangan diatas, maka kita harus lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi permen karet. Memang permen karet bermanfaat bagi tubuh kita, namun kita juga harus memperhatikan bahaya bagi kesehatan jika terlalu sering mengkonsumsinya. Oleh karena itu, kita harus membatasi dalam mengkonsumsi permen karet. Jangan terlalu banyak dan dalam jangka waktu yang dekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun