Mohon tunggu...
Ellisa Priasty
Ellisa Priasty Mohon Tunggu... Freelancer - Content Marketing Specialist/Kulinear

Seorang Content Marketer yang gemar bercengkrama dengan mentari pagi dari puncak-puncak bebatuan tinggi di Bandung Barat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kasus Bunuh Diri Meningkat, Indonesia Darurat Kesehatan Mental?

30 September 2024   17:30 Diperbarui: 30 September 2024   17:36 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepanjang tahun 2024, beberapa kasus bunuh diri mencuat ke permukaan dan mengguncang publik Indonesia. Salah satu yang paling menggemparkan adalah kasus seorang mahasiswa di Yogyakarta yang nekat mengakhiri hidupnya karena tekanan akademis dan depresi. Di Bali, seorang pekerja pariwisata juga dilaporkan melakukan hal yang sama setelah berbulan-bulan menghadapi kesulitan ekonomi dan stres yang tak kunjung usai. Di Jakarta, seorang pegawai kantoran ditemukan meninggal dunia di apartemennya dengan dugaan kuat bahwa ia telah bunuh diri akibat beban kerja yang berlebihan dan kesehatan mental yang terabaikan.

Kejadian-kejadian ini hanyalah sebagian kecil dari banyaknya kasus serupa yang terjadi di berbagai pelosok Indonesia. Lalu, apakah hal ini berarti Indonesia sedang berada dalam kondisi darurat kesehatan mental?

Peningkatan Kasus Bunuh Diri dalam 5 Tahun Terakhir

Statistik menunjukkan peningkatan signifikan dalam angka bunuh diri di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka kasus bunuh diri meningkat setiap tahun, dengan puncaknya pada tahun 2023. Pada 2019, tercatat sekitar 1.800 kasus bunuh diri di seluruh Indonesia, dan pada 2023, angka ini melonjak menjadi lebih dari 2.500 kasus. Peningkatan ini tidak hanya menyasar kelompok usia tertentu, namun juga meliputi berbagai demografi, termasuk remaja, dewasa muda, hingga orang tua.

Secara demografis, kasus bunuh diri paling banyak terjadi pada kalangan remaja dan dewasa muda, terutama dari generasi milenial dan gen Z. Faktor media sosial, tekanan akademis, serta ketidakstabilan ekonomi disebut sebagai beberapa penyebab utama meningkatnya kasus bunuh diri pada kelompok usia ini. Penyebab lainnya adalah minimnya akses terhadap layanan kesehatan mental yang terjangkau dan stigma yang masih kuat di masyarakat Indonesia terhadap mereka yang mengalami gangguan mental.

Penyebab Meningkatnya Kasus Bunuh Diri di Indonesia

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kasus bunuh diri di Indonesia, di antaranya adalah:

  1. Tekanan Ekonomi dan Sosial
    Situasi ekonomi yang tidak stabil, terutama sejak pandemi COVID-19, telah mempengaruhi kesehatan mental banyak individu di Indonesia. Pengangguran, ketidakpastian pekerjaan, dan tekanan finansial menjadi salah satu pemicu utama depresi dan kecemasan, yang pada akhirnya meningkatkan risiko bunuh diri.

  2. Stigma Sosial terhadap Kesehatan Mental
    Meskipun kesadaran mengenai kesehatan mental mulai tumbuh, stigma sosial terhadap gangguan mental masih sangat kuat di Indonesia. Banyak individu yang enggan mencari bantuan karena takut dianggap lemah atau "gila", sehingga memilih menyimpan masalah mereka sendiri hingga akhirnya berujung pada tindakan yang fatal.

  3. Kurangnya Akses ke Layanan Kesehatan Mental
    Akses ke layanan kesehatan mental yang terjangkau dan berkualitas masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Di banyak daerah, fasilitas kesehatan mental sangat terbatas, dan tidak semua orang memiliki akses ke psikolog atau psikiater. Hal ini memperburuk keadaan bagi mereka yang membutuhkan bantuan.

  4. Pengaruh Media Sosial
    Media sosial sering kali menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, media sosial dapat menjadi tempat berbagi pengalaman dan mencari dukungan, namun di sisi lain, platform ini juga dapat meningkatkan tekanan sosial dan membandingkan diri dengan orang lain. Fenomena ini terutama terlihat pada kalangan milenial dan gen Z yang cenderung lebih terpapar oleh pengaruh media sosial.

Penanggulangan dari Kemenkes

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengambil beberapa langkah untuk menanggulangi peningkatan kasus bunuh diri dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di Indonesia. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:

  1. Penyuluhan dan Edukasi Kesehatan Mental
    Kemenkes secara aktif mengadakan kampanye dan penyuluhan terkait kesehatan mental melalui berbagai media. Edukasi ini bertujuan untuk mengurangi stigma terhadap gangguan mental dan mendorong masyarakat untuk lebih terbuka dalam membicarakan masalah kesehatan mental.

  2. Layanan Konseling dan Hotline
    Salah satu upaya konkret dari Kemenkes adalah menyediakan layanan konseling kesehatan mental melalui hotline. Layanan ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan bantuan psikologis secara cepat dan mudah tanpa harus mengunjungi rumah sakit atau klinik.

  3. Kolaborasi dengan LSM dan Organisasi Kesehatan
    Kemenkes juga berkolaborasi dengan berbagai organisasi kesehatan mental dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meningkatkan jangkauan layanan kesehatan mental di daerah-daerah terpencil. Kerjasama ini diharapkan dapat membantu mereka yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan kesehatan mental.

Jangan Sepelekan Kesehatan Mental

Kesehatan mental sering kali dianggap remeh, padahal dampaknya sangat besar terhadap kehidupan seseorang. Kesehatan mental yang buruk dapat mempengaruhi produktivitas, hubungan interpersonal, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Karena itu, penting bagi setiap individu untuk menjaga keseimbangan mentalnya, terutama di tengah tekanan hidup yang semakin meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun