Mohon tunggu...
Ellina Supendy
Ellina Supendy Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga yang suka membaca, menulis dan jalan-jalan.

Ibu rumah tangga yang suka membaca, menulis dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ngetopnya Smashing Chicken Asli Indonesia

28 Juli 2011   19:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:17 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya dan keluarga kebetulan punya hobi makan dan wisata kuliner. Selama menetap di negeri jiran, sudah beberapa tempat kamikunjungi untuk sekedar icip-icip atau menghilangkan rasa lapar setelah berkegiatan bersama keluarga. Jika di Indonesia tentunya sangat mudah sekali menemukan rumah makan atau warung makan yang sesuai dengan selera kita. Sebab terus terang hingga saat ini lidah saya belum bisa klop dengan masakan setempat yang selalu ada rasa bumbu kari-nya.

Selama menetap disini, jumlah rumah makan yang kami tongkrongi tidaklah sebanyak jumlah yang teman-teman saya datangi. Mereka cenderung lebih gahar dalam urusan wisata kuliner, dalam artian dimana ada restoran Indonesia yang masakannya maknyus, dijamin mereka akan sambangi dan mencoba dalam berbagai kondisi. Baik itu jarak, harga, dan informasi yang masih gelap alias gosip. Tentang hal ini pernah saya tulis disini http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2011/05/16/fanatiknya-lidah-orang-indonesia/.

Salah satu resto yang memang sudah lama dikenal di Kuala Lumpur dan sering disambangi warga Indonesia adalah Wong Solo dengan menu favoritnya ayam bakar dan ayam penyet. Nah, menu terakhir itulah yang semakin banyak ditemui saat ini baik di resto khas Indonesia hingga resto setempat dan kedai mamak (warung makan khas India muslim).

Empat tahun lalu, untuk menyicipi seporsi ayam penyet, kami harus rela pergi ke salah satu resto Indonesia yang letaknya di pinggiran Kuala Lumpur. Tapi sekarang dengan mudahnya masakan khas Jawa Timur itu ditemui di gerai-gerai food court atau restoran lokal. Biar lebih keren, mereka menyebutnya smashing chicken alias ayam penyet.

Perkara krusial dalam dunia kuliner per-ayam penyet-an adalah sambalnya. Inilah yang membedakan maknyus atau tidaknya makanan yang selalu terhidang di sebuah cobek plus lalapan itu. Beberapa tempat makan yang menyediakan menu tersebut kadang menghidangkan sambal yang cita rasanya berbeda alias tergantung siapa yang membuatnya. Saya seringkali iseng melongok dapur tempat makan yang kami singgahi hanya untuk melihat si tukang masaknya. Jadi saya bisa mengukur enak atau tidaknya masakan tersebut berdasarkan si pembuatnya, tentunya lidah saya juga berperan dalam hal itu. Jika yang membuatnya orang Jawa asli yang pandai memasak, maka dijamin maknyus. Tapi itu hanya sekedar pendapat pribadi saja, loh.

Beberapa kasus pernah saya temui, sebuah resto yang menyediakan ayam penyet yang dikenal maknyus, di lain waktu rasanya berbeda dan agak hambar karena tukang masaknya ternyata diganti. Rupanya kekurang-pahaman akan penggunaan bumbu asli ayam penyet menjadi penyebab utamanya. Bahkan saya pernah menemui penggunaan bahan yang tidak semestinya di dalam sayur asam, yaitu penggunaan kangkung dan kari di dalamnya. Setelah ditengok ke dapur ternyata tukang masaknya memang bukan orang Indonesia asli.

Tapi dilain pihak, saya cukup bangga dan senang jika kuliner asli Indonesia dikenal di luar negara dan mudah di dapatkan untuk memenuhi selera asal kita, tentunya selama tidak diklaim asal-usulnya saja. Wallahu’alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun