Mohon tunggu...
Elleokaa
Elleokaa Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Youth

Cakap digital dalam Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 serta pengembangan pola pikir (mindset) muda yang terstruktur.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

We Are Born to Learn (Kita Dilahirkan untuk Belajar)

20 Januari 2024   22:03 Diperbarui: 21 Januari 2024   09:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.truthinsideofyou.id

We Born to Learn (Kita Dilahirkan untuk Belajar)

            Dari kecil kita sangatlah sering mendengar kata "belajar", "belajar" dan "belajar". Sebenarnya apa sih belajar itu? menulis di buku sampai berlembar-lembar? membaca buku yang tebalnya beratus-ratus halaman sampai mata lelah? berhitung sampai otak kita capek menampung semua angka yang masuk? atau belajar adalah mampu berbicara dengan berbagai topik? No, definisi belajar sendiri tidak sesempit itu.

            Belajar adalah proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Meskipun pengertian belajar seperti itu, masih banyak masyarakat yang masih mematok pendirian bahwa seseorang disebut belajar dan berhasil ialah ketika ia mampu meraih juara kelas dan berhasil masuk ke sekolah favorit. Bahkan tak jarang pula banyak yang mengatakan "ah, ngapain susah-susah belajar, mending kerja langsung dapat uang". Hey, tolong hindari pemikiran yang seperti itu ya!

            Belajar tidak melulu harus di sekolah dan cuma di sekolah, justru di luar sekolah banyak sekali pengalaman dan pengetahuan yang akan kamu dapatkan. Memahami seseorang, bersosialisasi, membangun branding, rumpun dalam komunitas, berinteraksi dengan alam, mempelajari benda-benda dan flashback sejarahnya, atau bahkan dengan belajar kamu akan menemukan duniamu sendiri. Dengan belajar kamu tidak akan mudah untuk dimanfaatkan dan diperdaya oleh orang lain. Kamu akan memiliki pedirian yang positif.

            Belajar itu asyik, kok! Ngga percaya ya? Coba lihat pengusaha sukses di luar sana, orang kantoran yang bekerja di ruangan ber-AC, seorang pegawai negeri yang selalu ditransfer gajinya oleh negara, seorang miliarder, apakah mereka adalah orang-orang yang tidak belajar? Mereka berangkat dari ketidaktahuan dan dari ketidaktahuan itulah yang akhirnya muncul rasa penasaran. Mereka berusaha dan belajar berbagai hal agar bisa sukses seperti yang didambakannya. Franchise Es Teh yang kini banyak beredar di pinggir jalan raya mereka bukan asal-asalan hanya membangun sebuah produk. Sebelum itu, tentu mereka sudah belajar berbagai hal untuk merancang bisnis es teh tersebut, mulai dari menentukan modal, memilih nama brand, meracik komposisi, menentukan tempat dan target konsumen, menghitung ini itu, dan masih banyak yang lainnya. Bukankah hal itu termasuk belajar?

            Seorang youtuber dan konten kreator saja jika ia ingin lebih mengembangkan kontennya, ia perlu belajar dan mencari-mencari berbagai informasi yang terkait. Entah bagaimana supaya penontonnya banyak, atau kontennya bisa bermanfaat bagi orang lain, bahkan bagaimana cara supaya bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dari konten yang dihasilkannya.

            Orang tidak akan mau melihat prosesmu, namun mereka hanya akan mengagumi suksesmu. Tak jarang banyak sekali ketika kamu berproses, orang lain akan mencacimu habis-habisan hingga kamu down.

            Belajar itu seru! Dengan belajar kamu akan semakin banyak tahu, kamu akan menemukan lebih banyak relasi, kamu akan lebih berhati-hati dalam berbicara, kamu akan lebih mendapatkan banyak peluang, dan kamu akan bisa menolong orang banyak dengan ilmu mu. Hal ini akan aku bahas di konten selanjutnya, karena kalau aku jelasin disini sekalian akan kebanyakan, hehe...

            Belajar itu enak, dan jadi orang terpelajar itu lebih enak. Dengan banyak hal yang semakin kamu tahu, kekhawatiranmu terhadap sesuatu akan mudah untuk dikontrol dan otakmu akan lebih kritis dalam menghadapi suatu masalah. Tanpa perlu merasakan adanya rasa takut yang berlebihan dan was-was ketika bertemu banyak orang. Dengan belajar pula, selain ilmu dunia, ilmu akhirat pun akan kau dapatkan.

            Sekarang, apakah kamu masih tidak ingin belajar?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun