Mohon tunggu...
Ellen Tasbita
Ellen Tasbita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

Mahasiswa Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyusuri Keindahan Tersembunyi: Petualangan di Kuta dan Pantai Melasti

29 November 2024   23:58 Diperbarui: 29 November 2024   23:58 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat angin lembut menyentuh wajah, keramaian Kuta tampak tak berujung, seolah mengundang setiap langkah untuk menjelajahi keindahan yang tersembunyi. Menghadapi terik yang menyengat, setiap langkah di trotoar yang ramai menjadi petualangan baru, menjanjikan cerita-cerita tak terduga di setiap sudutnya. Memulai perjalanan mengarungi keramaian dan menemukan apa yang tersembunyi di balik gemuruh kota yang tak pernah berhenti berdenyut.

Saat matahari Bali menyinari dengan kelembutan tropis, langkah kaki membawa kami ke sebuah oasis modern yang bernama Beachwalk Shopping Center. Di tengah hiruk-pikuk Pantai Kuta yang selalu ramai, tempat ini muncul seperti permata yang memadukan alam hijau dengan desain arsitektur kontemporer.

Dengan pepohonan rimbun yang memayungi, serta tanaman merambat yang menghias bangunan, Beachwalk terasa seperti perpanjangan dari alam itu sendiri. Ornamen patung flamingo mengintip dari balik dedaunan menambahkan sentuhan unik pada pemandangan. Dekorasi musiman berupa tumpukan labu yang kontras dengan tanaman hijau di sekitarnya mengisyaratkan datangnya Halloween.

Tidak ada yang terasa terburu-buru di Beachwalk. Setiap sudutnya dirancang agar dapat menikmati momen dengan sepenuh hati, baik itu berbelanja, mencicipi kuliner, atau sekadar memanjakan mata dengan keindahan sekitar. Tempat ini seolah menjadi pengingat bahwa Bali tidak hanya tentang pantai, tetapi juga tentang ruang-ruang kreatif yang mengundang untuk berhenti sejenak dan menikmati hidup.

Melangkah ke dalam surga manis ini seperti memasuki dunia fantasi, dunia tiba-tiba berubah menjadi penuh warna dan keceriaan. Candylicious, sebuah toko permen yang terasa seperti negeri dongeng, memanjakan setiap pancaindra. Pilar-pilar berbentuk tongkat permen raksasa dengan motif garis merah putih berdiri gagah, seolah melangkah lebih jauh ke dalam dunia fantasi. Lampu-lampu terang yang menggantung di langit-langit menciptakan suasana ceria, sementara dekorasi penuh warna menyelipkan sentuhan magis di setiap sudut ruangan.

Rak-rak dipenuhi beraneka ragam permen, cokelat, dan camilan dari seluruh dunia. Dari merek yang sudah akrab hingga yang mungkin belum pernah kami coba, setiap pilihan seakan memanggil untuk menjelajah. Di bagian tengah, bola-bola kaca besar memajang permen warna-warni yang terlihat seperti harta karun manis. Sebuah replika pesawat kecil yang menggantung di atas menambah sentuhan imajinasi.

Setelah merasakan kesegaran di Beachwalk, langkah kaki mulai melanjutkan perjalanan menyusuri Pantai Kuta yang terkenal. Hamparan pasir putih yang luas terbentang seolah menjadi kanvas sempurna bagi deretan payung warna-warni yang bersanding rapi. Kuning cerah, hijau lembut, hingga merah terang, payung-payung itu seperti melambai ramah, mengundang untuk bersantai di bawahnya. Di bawah langit biru tanpa cela, pantai ini menyuguhkan lukisan alam yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga membisikkan kedamaian ke hati.

Deburan ombak yang lembut terdengar seperti melodi alam, melengkapi suasana yang tenang dan menenangkan. Beberapa anak kecil tampak bermain di tepian air, tertawa lepas sembari berkejaran dengan ombak kecil yang menggulung malu-malu. Sementara itu, para pengunjung dewasa menikmati momen mereka di kursi berjemur, membaca buku, atau sekadar memejamkan mata untuk merasakan belaian angin pantai yang hangat.

Di antara keramaian ini, ada momen-momen kecil yang mengundang perhatian. Seorang seniman jalanan memainkan alat musiknya, menciptakan melodi yang harmonis dengan suasana. Tak jauh dari sana, penjual kelapa muda menawarkan kesegaran yang memanjakan tenggorokan. Setiap sudut pantai menyimpan cerita, dan setiap gelombang membawa pesan dari laut yang tak pernah padam.

Langit biru tak berawan memayungi perjalanan kami di atas Tol Bali Mandara, sebuah jalur megah yang seolah mengapung di atas lautan. Di kiri kanan jalan, air laut tampak tenang, memantulkan kilauan cahaya matahari yang membuat pemandangan begitu memikat. Barisan mangrove kecil berdiri kokoh di kejauhan, memberikan sentuhan hijau pada lanskap biru yang mendominasi. Angin laut sesekali terasa, meski hanya sebatas dari jendela yang tertutup. Setiap kilometer terasa seperti melintasi sebuah lukisan alam yang tak bosan dipandang. Di kejauhan, siluet perahu kecil bergerak pelan, menambah kehangatan suasana. Perjalanan menuju Pantai Melasti ini adalah sebuah prolog yang sempurna. Seakan diingatkan bahwa keindahan Bali tidak hanya hadir di tujuan akhirnya, tetapi juga di setiap langkah perjalanan menuju ke sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun