Pasca sarjana urindo dalam rangka study banding , pada tanggal 3 agustus 2018, bekerja sama dengan ZanZi tour memilih malaysia sebagai negara yang akan dikunjungi. Mengapa harus ke luar negeri? Â karena kita melihat fenomena yang terjadi, dimana masyarakat lebih mempercayakan untuk berobat ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.
Belajar dari kejadian tersebut, kita perlu mencari tahun rahasia apa dibalik tersebut. Sebagai negara tetangga, dimana kita lebih dulu merdeka, mengapa kita bisa menjadi tertinggal, dan memilih berobat ke tempat yang lebih jauh. Harapan dan keinginan apa yang mereka impikan,sehingga kita bukan menjadi pilihan.
Ternyata  Malaysia dengan progam wisatanya  hingga tahun 2020 , telah menyiapkan segalanya dengan baik. Dan akhirnya  Malaysia semakin mendapatkan tempat destinasi wisata kesehatan terbaik dan terjangkau di seluruh dunia. Ada satu hal lagi yang perlu kita pikirkan, dalam pelayanan kesehatan dulu, malaysia banyak belajar ke Indonesia,tetapi sekarang , kita yang banyak belajar ke negeri jiran.
Study banding
MARS Urindo  yang dipandu oleh ZanZi tour, ternyata tidak hanya janjinya saja. Salah satu pelayanannya yang membawa ke Prince Court Medical Centre (PCMC), telah menunjuk rumah sakit yang bertaraf internasional yang sangat layak untuk dijadikan acuan.
PCMC yang telah terakreditasi , dan mendapat banyak penghargaan internasional patut diacungi jempol dan bisa menjadi tempat belajar di Malaysia. Salah satunya adalah pada tahun 2017 , Asia Pasific Healthcare and Medical Tourism Award ini diselenggarakan oleh GHT AB BERNSTEIN yang merupakan konsorsium rumah sakit bergengsi di seluruh Asia .
Bersama ZanZi tour , peserta studi banding diajak berkeliling  ke Batu Caves,sebuah bukit kapur , yang memiliki serangkaian gua dan kuil gua, yang terletak di Selangor. Gua ini adalah salah satu kuil hindu , yang didedikasikan untuk Dewa Murugan.
Sejarah Malaysia juga kami dapatkan dari pemandu wisata , yang menceritakan sejak jaman penjajahan Portugal, Belanda, Jepang ,dan Inggris. Rasa yang sama dimiliki dengan bangsa kita Indonesia. Namun Indonesia yang merdeka terlebih dahulu, ternyata sekarang mengalami  ketertinggalan.
Suasana sepanjang perjalan yang didapat, membuat kita semua kagum terhadap negeri yang dipimpin Mahatsir Muhammad ini. Tidak ada pelanggaran lalu lintas, tak ada polisi yang jaga, bahkan tak ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi. Disiplin itulah pelajaran yang kita dapatkan disana. Istana raja juga menjadi tempat kunjungan studi banding
Mars Urindo ini, untuk melihat megahnya istana yang berada diatas perbukitan.warna kuning menjadi simbol warna kerajaan.
Dengan melihat objek wisata lain, yang tak pernah dilewati, yaitu menara kembar Petronas, Genting Highland, Batu Caves, hingga menikmati manisnya durian musangking  diwilayah bukit bintang dan menikmati aneka makanan di jalan Alor, menjadikan destinasi wisata yang sangat menyenangkan.Â
Sepanjang jalan yang dilalui yang sudah terhubung dengan tol, menambah rasa nyaman dalam menikmati negara yang sudah memisahkan daerah administrasikanya di kawasan yang bernama Putrajaya.
Pelajaran yang kita dapatkan dari studi banding ini, membuka mata kita untuk bersemangat lagi, mengejar ketertinggalan negara kita. Pengetahuan yang diperoleh dalam studi banding ini kita jadikan pencerahan bagi kita untuk lebih bersemangat dalam membangun bangsa dan negara.
Lihat Trip Selengkapnya