Mohon tunggu...
dr. Ellen Rosiana E.R.
dr. Ellen Rosiana E.R. Mohon Tunggu... Dokter Umum -

Owner Best Dream -Terapi Anak Berkebutuhan Khusus

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bermimpilah

5 Desember 2017   11:52 Diperbarui: 5 Desember 2017   13:06 1867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Janganlah takut menjadi pemimpi, karena segala sesuatu berawal dari mimpi. Mimpi akan membawa kita ke alam bawah sadar untuk terbang tinggi, menembus cakrawala, membawa kita ke masa depan.

Kita akan terbang bersama mimpi  bagaikan burung yang bersayap. Bercita-citalah setinggi langit. Itulah ungkapan yang ada di dalam diri kita yang harus kita tanamkan. Janganlah berputus asa. Cita-cita akan membawa harapan dan mendorong agar khayalan--khayalan itu akan kita wujudkan.

Sebagai orangtua, bolehlah kita bermimpi apapun untuk anak-anak kita. Janganlah kita berputus asa. Seandainya kita dikaruniai seorang anak yang berkebutuhan dan memiliki banyak kekurangan, apakah kita akan tinggal diam? Apakah kita hanya berpangku tangan saja?

Ikhtiar adalah salah satu jalan yang harus kita lakukan. Tanpa adanya ikhtiar, tidak akan ada perubahan. Bahkan, mungkin yang ada hanyalah kemunduran. Jangan menyerah adalah hal berikutnya yang harus kita kerjakan.

Seharusnya sebagai orangtua, kita berkhayal agar anak-anak kita kelak menjadi yang terbaik dalam kehidupannya. Anak-anak ini nantinya akan mampu bertahan dengan kondisi apapun kedepannya.

Orangtua yang bijaksana melihat anaknya dengan hati nurani dan akan berupaya melakukan yang terbaik demi anaknya. Karena anak adalah harapan dan impiannya.

Impian pertama kita sebagai orangtua adalah mempunyai anak. Kemudian akan muncul lagi dan lagi, hingga anak menjadi dewasa. Masa depan mereka adalah impian terbesar kita.

Kita harus pandai  berangan-angan, misalnya dia akan menjadi  arsitek, designer, animator, atau chef yang hebat, maka kita memotivasi diri kita sendiri untuk mencapainya. Kita berkhayal dengan impian itu, lalu kita berusaha bagaimana cara mencapai impian tersebut.

Kita sebagai orangtua harus mempunyai banyak upaya untuk menerobos jalan menuju kehidupan mencapai cita-cita yang setinggi langit. Orangtua tidak boleh patah semangat. Bawalah anak kita untuk dididik dan dilatih disuatu lembaga pendidikan yang sesuai dengan potensinya.

Apakah impian-impian itu akan menjadi kenyataan? Pastilah tidak akan datang dengan sendirinya. Ada hal terbesar yang harus kita hadapi dan persiapkan, yaitu  uang dan waktu. Betapa banyak uang yang harus kita keluarkan dan betapa banyak waktu yang harus kita luangkan.

Pengorbanan orangtua untuk anak adalah suatu keberanian yang harus dilakukan. Untuk apa harta dan kehidupan kita, jika kita gagal menyiapkan mereka sebagai generasi yang akan datang.

Golden periode adalah suatu masa emas, dimana pada saat itu adalah waktu yang terbaik. Pada saat usia perkembangan anak dalam masa goden periode, ini akan membawa dampak yang paling bermakna. Setelah melewati masa itu akan sulit untuk melakukan perubahan.

Untuk membawa anak ke lembaga pendidikan maupun pusat terapi, orangtua harus mengeluarkan anggaran yang agak besar dan dalam waktu yang lama. Orang tua tidak boleh ragu dalam melangkah. Itulah investasi kita terhadap anak dan kecerdasan sebagai orangtua dalam menggapai cita-cita. Tanpa pengorbanan, mimpi hanya sebatas mimpi. Tanpa ikhtiar, yang ada hanyalah khayalan. Jangan jadikan masa depan anak kita hanya sebatas khayalan. Mari kita wujudkan impian-impian indah itu menjadi kenyataan.

***

dr. Ellen Rosiana. E.R.

Owner Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus Best Dream

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun