Sesi Kolaboratif Online Jurnalisme Berkebangsaan: Membangun Mindset Remaja

 Jumat, 31 Maret 2023 menjadi hari dimana saya mengikuti sesi kolaboratif online yang merupakan rangkaian pelatihan Jurnalisme Berkebangsaan. Perasaan senang dan gugup Bersatu lantaran sesi diskusi saya wajib bersosialisasi dengan orang asing untuk kebutuhan tugas. Masing-masing kelompok berisikan 6-7 orang dan dibagi ke beberapa breakout room. Melalui Zoom sore itu, diskusi kelompok kami bertemakan permasalahan Gen-Z yang menuntun kami pada topik "Insecurities". 

Kami membahas topik tersebut dengan cukup baik, menyertakan pengertian, faktor, dampak, solusi, dan fakta pendukung lainnya. Kami sadar bahwa di abad ini makin Nampak kesenjangan sosial yang disebabkan oleh globalisasi ini, salah satunya perasaan tidak percaya diri/Insecure. 

Saya berpendapat bahwa Insecurities dapat hilang jika kita berdamai dengan kekurangan atau permasalahan lain yang membuat kita Insecure. Memang tak mudah untuk menerima diri yang jauh dari kata sempurna ini, namun perlahan tapi pasti kita akan menemukan apa yang menjadi keunggulan kita untuk menutupi ketidaksempurnaan itu. Isi dari topik tersebut akhirnya kami susun pada halaman Jamboard sesuai instruksi. 

Tiba saat kami mempresentasikan hasil diskusi kami, Lana yang menjadi perwakilan kelompok memimpin jalannya presentasi kami yang bisa dibilang cukup baik. Sangat senang rasanya ketika saya membuka kolom pesan yang penuh dengan apresiasi teman maupun tim panitia.

Awalnya tim kami tak selancar pada menit terakhir pengerjaan, kami masih dikelilingi ego malu dan gugup yang sebenarnya cukup membuang waktu. Berisiatiflah saya untuk memulai pembicaraan, untungnya teman-teman kelompok segera berpartisipasi dengan optimal. Kami berbagi tugas dengan terstruktur untuk mempersingkat waktu pengerjaan, ada yang meriset informasi, menyusun elemen topik di Jamboard, dan menghias penampilan Jamboard untuk memperindah visual. 

Kelompok lain juga menampilkan hasil diskusi mereka dengan berbagai tema seperti "Penggunaan Sosial Media Yang Mendominasi Mindset Remaja". Dengan jelas dan rinci peserta kelompok menjabarkan permasalahan tersebut. Tak lupa kami juga saling melontarkan pendapat yang menggambarkan pandangan masing-masing individu.         

 Seselesainya acara, saya sadar bahwa selain menambah relasi sesi kolaboratif online ini melatih anak muda untuk berpikir kritis dan dapat mengutarakan pendapatnya dengan baik agar pandangan terhadap sebuah topik tak berasal dari satu pemikiran saja, sebab tak semua orang memiliki tanggapan yang sama. Bisa saja satu orang memiliki pro terhadap sebuah topik dan seorang lawan mengemukakan kontra terhadap topik tersebut. Jika tak didiskusikan dengan tuntas, mereka tak akan tau jalan tengah pemikiran yang pas untuk menanggapinya dan berpotensi menimbulkan 'cekcok' berujung perselisihan. Ada baiknya jika pihak pro maupun kontra saling menerima dan mendukung poin masing-masing, namun kembali lagi kita harus tetap bersandar pada fakta yang ada. Sejauh ini, pengalaman pelatihan jurnalisme saya berjalan dengan baik dan cukup mendapat benefit dari kegiatan yang mengisi waktu luang saya ini.