Pengaruh Mitos Jalan Karanggetas  Terhadap Masyarakat Cirebon
Cirebon Merupkan daerah yang berlokasi di Jawa Barat.
Cirebon memiliki Keunikan yang beragam dimulai dari destinasi, budaya, adat istiadat sampai dengan kebiasaan masyarakat di Cirebon yang memiliki arti tersendiri dalam setiap kegiatannya.
Cirebon Dikenal dengan sebutan Kota Udang, karena dari namanya "Cirebon" yang berati, "Ci" yaitu tempat atau lokasi dan "Rebon" yang berati Udang atau Udang kecil. Namun beberapa orang mengatakan Cirebon berasal dari kata "Caruban" yang berati Campuran. Hal Tersebut karena masyarakat di Cirebon berasal dari berbagai macam suku diantaranya suku Jawa, Sunda, Melayu, China, Arab.
Tidak hanya itu Cirebon juga di juluki dengan Kota Para Wali, hal tersebut di kerenakan Cirebon adalah salah satu tempat penyebaran ajaran Agama Islam yang di bawa oleh seorang dari Wali Songo yaitu Syekh Syarif Hidayatullah atau kerap dikenal dengan Sunan Gunung Jati. Karena Syekh Syarif Hidayatullah berperan aktif terhadap penyebaran ajaran Agama Islam khususnya di Cirebon, menjadi asalan mengapa terdapat berbagai kisah dari Syekh Syarif Hidayatullah. Salah satunya sejarah Jalan Karanggetas dimana di dalamnya terdapat kisah Syekh Syarif Hidayatullah dan Syekh Magelung Sakti.
Walaupun Cirebon dikenal dengan julukan Kota Para Wali atau Kota Udang, Cirebon tidak luput dari cerita - cerita mistis ataupun mitos -- mitos yang beredar seputar Kota Cirebon yang sampai saat ini masih di percaya oleh masyarakat setempat. Salah satunya adalah mitos Jalan Karanggetas. Dimana mitosnya para pejabat - pejabat angkuh yang melewati jalan tersebut akan luntur jawabatannya atau orang orang yang mempunyai ilmu hitam tetapi dia sombong konon ketika melewati jalan tersebut maka ilmunya akan hilang.
Mitos tersebut beredar di karenakan Jalan Karanggetas tersebut memiliki sejarah dimana ada seorang yang sakti bernama Syekh Magelung Sakti, dari kesaktiaanya tidak ada seorangpun yang dapat memotong rambutnya yang sudah panjang hampir menyentuh tanah bahkan rambut dari Syekh Magelung Sakti tersebut tidak mampu dipotong oleh benda tajam apapun.
Dengan kesombongannya,  ia mengatakan barang siapa yang mampu  memotong rambutnya maka ia akan berguru padanya. Hingga suatu hari Syekh Magelung Sakti  sampai di suatu tempat di Cirebon dan bertemu dengan orang tua dimana orang tua itu adalah Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung jati yang tidak dia kenali, kemudian Syekh Syarif Hidayatullah menawarkan untuk memotong rambutnya. Syekh Magelung Sakti menerima tawaran dari Syekh Syarif Hidayatullah tersebut dengan lantang dan dengan nada yang sombong.
Hingga Akhirnya Syekh Syarif Hidayatullah dapat dengan mudah memotong rambut Syekh Magelung Sakti menggunakan jarinya. Karena dari cerita yang beredar tersebut munculah mitos - mitos dimana bahwa Pejabat atau Orang -- Orang yang memiliki Ilmu hitam lalu melewati Jalan tersebut maka semua itu akan luntur.
Tetapi saat ini mitos tersebut tidak terlalu di kuatkan karena beberapa kali kegiatan masyarakat bahkah kegiatan kenegaraan yang di hadiri di Pejabat - Pejabat dilakukan di Jalan Karanggetas, namun tidak terjadi apapun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H