Mohon tunggu...
Elleonora
Elleonora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Angka Kejadian Stunting Tinggi, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Edukasi di Posyandu

15 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 15 Agustus 2022   07:07 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (15/08/2022), Permasalahan gizi masih menjadi tantangan yang nyata di negara-negara berkembang. Salah satu masalah gizi yang banyak terjadi di Indonesia adalah pada kelompok umur anak terutama yang berumur di bawah lima tahun (balita). 

Masa anak usia balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dibandingkan dengan kelompok umur lainnya, masa ini tidak terulang sehingga disebut window of opportunity. 

Indonesia menghadapi prevalensi balita pendek (stunting) yang cenderung tidak mengalami perbaikan dalam satu dekade terakhir. Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Anak dapat dikategorikan stunting adalah apabila pada usia 0-59 bulan, tinggi badan menurut usia berada dibawah minus 2 standar deviasi dari standar median WHO.

Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro tahun 2021/2022 melaksanakan kegiatan pencegahan stunting melalui pengadaan poster cegah stunting pada posyandu RW 02 Kelurahan Palebon. Diketahui bahwa lokasi RW 02 terdapat banyak balita dan kegiatan posyandu diadakan secara rutin setiap bulannya. 

Pengadaan poster diadakan pada hari sabtu tanggal 16 Juli 2022. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kejadian stunting di RW 02 Kelurahan Palebon. 

Media poster digunakan sebagai media edukasi untuk masyarakat agar para kader dan ibu-ibu balita semakin memperhatikan tentang bahaya stunting. Poster cegah stunting ini berisikan definisi, dampak, penyebab, dan upaya pencegahan stunting yang harus dilakukan. Poster ditempel di papan pengumuman posyandu dimana tempat tersebut akan sering dilihat oleh masyarakat peserta posyandu.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan ini memperoleh antusias yang bagus oleh bapak dan ibu RW 02, para kader, dan ibu-ibu balita. Poster ini dinilai sangat memberikan pesan yang informatif untuk pencegahan stunting. 

Pencegahan stunting sendiri dapat dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif dan MPASI, memenuhi kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan menyusui, memantau pertumbuhan balita di posyandu, dan mempunyai akses air bersih. Dengan adanya program ini diharapkan orang tua balita dapat semakin paham terkait arti stunting, bagaimana dampaknya untuk balita, apa saja penyebab, dan bagaimana cara mencegah stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun