Â
Di tengah beragamnya bentuk jurnalisme yang ada dalam era digital, Jurnalisme Data hadir untuk menceritakan fakta yang didapatkan dari data.Â
Menurut Paul Bradshaw dalam buku The Data Journalism Handbook 1, Jurnalisme Data adalah sebuah produk jurnalistik yang informasinya diperoleh dari data.Â
Berbeda dengan Jurnalisme Konvensional yang menganggap bahwa wawancara adalah jantung reportase, sumber utama dalam Jurnalisme Data adalah data itu sendiri.
Untuk menjadikan sebuah data mudah dipahami, Jurnalis perlu mengolah dan memvisualisasikan data tersebut baik dengan tulisan maupun infografis yang menarik.
Jika ditanya seberapa perlunya sebuah data diceritakan dengan menarik, jawabannya sangat perlu. Hal tersebut dikarenakan tidak semua orang dapat membaca data yang berisikan angka-angka dengan jelas.Â
Oleh karena itu, perlu ada yang mengolah data dan menceritakannya.
Jurnalis sebagai "storyteller" dapat menceritakan informasi yang didapat melalui gambar, suara, grafik, dan teks. Jika berbicara di konteks jurnalisme data, informasi yang ditampilkan di media-media tersebut berasal dari data.
Dalam Jurnalisme Data, menceritakan data tidak bisa dilakukan jika Jurnalis belum melakukan data. Selain itu, juga terdapat tahapan penting lainnya yang perlu dilakukan dalam menceritakan data.Â