Dari data  resmi 27 desember 2020, jumlah kasus covid-19 di Indonesia yang sudah terkonfirmasi adalah sebanyak 706,837 kasus(kompas.com). Untuk menghindari tersebar luasnya virus Covid-19 ini, pemerintah menghibau kepda masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan salah satunya tetap berada didalam rumah, tentu saja berpengaruh terhadap banyak hal termasuk UMKM.Pemerintah melalui situs resmi kementrian koperasi dan UMKM menyatakan Penyebaran covid-19 berpotensi berdampak secara langsung terhadap ekonomi termasuk keberlangsungan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM).(depkor.go.id) Kini Kementrian Koperasi dan UMKM tengah mendata kondisi UMKM yang mengalami kesulitan bahan baku, kendala proses produksi dan permintaan pasar yang turun drastis dan kemudian memetakan dampak covid-19 ini terhadap UMKM. Berdasarkan dari hasil observasi, rata-rata UMKM merasakan penurunan omset selama adanya covid-19.
Hal ini terjadi karena mulai berkurangnya aktivitas yang dilakukan diluar rumah, kesulitan dalam memperoleh bahan baku karena terjadi kendala transportasi, serta mulai turunnya kepercayaan masyarakat terhadap produk yang ada di luar terutama bidang kuliner. UMKM yang merupakan salah satu penopang perekonomian karena juga banyak menyediakan lapangan pekerjaan, dengan adanya covid-19 ini, juga mulai ada yang melakukan PHK atau merumahkan karyawan sementara karena perusahaan/usaha mereka harus tutup sementara waktu.Â
Temuan yang lain berdasarkan Observasi, tidak semua UMKM merasakan penurunan omset penjualan dan harus menutup usahanya, ada UMKM yang masih stabil dan mengalami peningkatan omzet penjualannya karena mereka melakukan penyesuaian diri dalam hal produk dan melakukan beberapa strategi pemasaran untuk bertahan.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh UMKM termasuk memilih membuka produk baru atau memperbaharui sistem pemasaran mereka, karena bisnis yang mampu bertahan adalah bisnis yang resposif terhadap perubahan lingkungan mereka. Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM adalah sebagai berikut: menggunakan E-Commerce Ditengah covid-19 ini, penjualan secara langsung umumnya mengalami penurunan dikarenakan pola masyarakat yang lebih banyak berdiam dirumah.
Selain itu banyak pelaku UMKM yang memilih menutup toko atau usaha mereka dikarenakan adanya pembatasan jam operasional atau pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah tertentu. Adapun  cara untuk tetap menjalankan usaha d an menjangkau lebih banyak konsumen dan memperluas pangsa pasar yang dapat dilakukan oleh UNKM adalah memperluas jaringan dengan memanfaatkan web dan media sosial sebagi sarana menjual produk yang dipasarkan.
Adapun observasi yang saya lakukan kepda salah satu pelaku UMKM yaitu:
Nama                    : Ibu Triana
Tempat tinggal          : kota cilegon, Kelurahan Kebon Sari, RT 04/ RW 05
Usaha yang dijalani      : menjual pakaian keliling
Omset penjualan sebelum covid-19, biasanya mencapai rp. 700,000, paling rendah Rp 400,000, setelah terjdi covid-19, Ibu Triana jarang sekali berkeliling untuk menjual pakaiannya, perneh beberapa kali keliling ditengah pendemi Covid-19, namun penghasilan yang di dapatkan jauh dari omset sebelunya, adapun hasil diskusi dan wawancara yang kami lakukan untuk meningkatkan penghasilan dan mempertahan kan UMKM Ibu Triana ini dengan:
1. Memperbarui dan memperbaiki digital marketing