Mohon tunggu...
Laila Nur Faizah
Laila Nur Faizah Mohon Tunggu... -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenangan

19 April 2015   11:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:55 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang lan kembali membangunkan sang hari dari mimpi lelapnya. Angin-angin kecil berbisik di luar jendela, mncoa menyusup membangunkan kamar kecil itu. tetes-tetes air hujan terjatuh dalam irama lembaut, membasuh kaki sang pertiwi. Kenangan itu kembali berpusar di sekelilingnya, seolah bangkit kembali dari kematian semu. Kata-kata yang terus terngiang di benaknya, menyeretnya kembali ke satu waktu yang tertinggal di masa lalu.

Jalanan yang belum terbangun di pagi buta. Selimut kabut kelabu yang memeluk hamparan persawahan hijau. Gunung gemunung pongah yang begitu anggun memunggungi sang mentari yang mulai terbangun. Dan angin dingin yang menyeang bagai tombak yang menghujam tulang. Ah, tidak juga. Tidak sedingin itu. hangat malah. Demikian hangatnya hingga kenangan itu terus menghantui. Saat itu aku berpcu menggembala mimpi di jalanan sunyi pagi hari. Dan saat itu, dia bersamaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun