Pada pemeriksaan MRI head and neck cakupan yang dilakukan yakni dari skull base hingga bifurkasi trakea dan mencakup sequence Axial T1-Weighted dan Coronal T1-Weighted dengan fat saturation, diikuti oleh Axial T1-Weighted dan Coronal Pasca Contrast.Â
Magnetic resonance imaging (MRI) berperan dalam penilaian keganasan tiroid sebelum operasi dan pasca perawatan. Tanda utama dari invasi trakea dan esofagus pada MRI adalah adanya massa yang menyentuh 180° atau lebih dari lingkar organ tersebut. Temuan invasi esofagus yang paling mencurigakan adalah sinyal T2 fokus pada lapisan luar dinding esofagus.Â
Penggunaan MRI digunakan lebih intens pada pemeriksaan papillary thyroid carcinoma (PTC) untuk menentukan tingkat keganasan karsinoma yang terdiferensiasi sehingga dapat menghindari penggunaan zat kontras iodium 131/123 I pada skintigrafi seluruh tubuh. Beberapa pasien mengalami intoleransi pemeriksaan MRI dengan faktor kesulitan menelan dan bernapas yang disebabkan oleh meluasnya area tumor.Â
Dengan adanya MRI, rekonstruktif pembedahan besar invasi tumor trakea dapat diidentifikasi 100% pada dinding bagian dalam dan tumor berbatasan 180° dari trakea atau 270° dari esofagus. Sebagian besar pasien dengan jenis invasi tersebut tidak memperlihatkan adanyaÂ
kelainan pada area fokal sehingga menghasilkan hasil positif palsu. Saraf laring dapat diserang oleh PTC sehingga terjadi kelumpuhan pada pita suara. Hilangnya jaringan lemak pada trakeosofagus memiliki sensitivitas 94% pada tumor saraf.
Seperti contoh, gambar diatas menampilkan hasil pemeriksaan MRI papillary thyroid carcinoma (PTC) dengan penyakit metastasis nodal yang menyerang trakea. Dimana gambar A, aksial T2-weighted menunjukkan massa hiperintens T2 di daerah paratrakeal kanan . Dan pada gambar B, Â coronal T2-weighted menunjukkan massa yang membungkus arteri brakiosefalika kanan dan adanya metastasis nodus tingkat IV.
Kelebihan dari penggunaan modalitas MRI adalah memiliki sensitivitas tinggi, dapat menilai keterlibatan jaringan lunak dan struktur saraf, dan memungkinkan untuk penggunaan teknik fungsional (DWI, DCE).
Kelemahan dari penggunaan modalitas MRI adalah biaya yang mahal dibanding dengan modalitas lainnya, waktu pemindaian yang lebih lama, dan terdapat kontraindikasi jika terdapat perangkat implan pada tubuh pasien saat dilakukannya pemeriksaan MRI.
Hasil Pemeriksaan Kedokteran Nuklir
(Gambar (a) Anterior and posterior whole-body dengan radioaktif 131I menunjukkan pengumpulan air liur yang normal di leher (b) Axial fused PET/CT menunjukkan serapan FDG tingkat rendah pada subcentimeter kiri level IIb (panah) dan nodus parotis kiri (tanda panah))