(PDTC), dan anaplastic (ATC), serta medullary (MTC) (Brauckhoff et al, 2020).Â
Prevalensi insiden kanker thyroid diperkirakan mencapai 37.000 per tahun di Amerika Serikat. Prevalensi carcinoma thyroid di Indonesia sembilan dari insiden kanker di Indonesia, namun diantara kanker kelenjar endokrin, keganasan tiroid merupakan keganasan yang paling sering terjadi (Dewi & Adiputra, 2015). Klasifikasi dari kanker thyroid sebagai berikut.
Sebagian besar carcinoma thyroid primer adalah papiler (88%), folikuler (8%), meduler (1%), atau anaplastik (1%) (Hoang et al, 2013).Â
Pencitraan untuk kanker tiroid dilakukan dalam tiga situasi berbeda: deteksi awal dan penentuan stadium, pemantauan setelah operasi, dan diagnosis kekambuhan (Brauckhoff et al, 2020).Â
Pada pemeriksaan thyroid carcinoma modalitas pencitraan utama adalah sonografi, untuk melihat keganasan thyroid. Namun, sering kali ditemukan dengan modalitas pencitraan lain, yaitu computed tomography (CT) dan magnetic resonance (MRI) (Hoang et al, 2013).Â
Perencanaan pengobatan pada carcinoma papiler dikaitkan dengan paparan radiasi pengion, terutama iradiasi kepala dan leher pada masa kanak-kanak, atau iradiasi seluruh tubuh untuk transplantasi sumsum tulang (Hoang et al, 2013).
Protokol dari pencitraan pada USG dilakukan USG thyroid (Shin, 2017). Protokol dari pencitraan pada CT Scan melibatkan akuisisi multidetector dari skull base hingga tracheal bifurcation dengan atau tanpa kontras.Â
Protokol dari pencitraan pada MRI memiliki cakupan yang sama yakni dari skull base hingga tracheal bifurcation dan sequences yang digunakan axial dan coronal T1-Weighted dan fat-saturated T2-Weighted image, diikuti oleh post-contrast axial dan coronal T1-Weighted images (Hoang et al, 2013).Â
Protokol dari pencitraan X-Ray dilakukan menggunakan teknik pemeriksaan cervical AP dan Lateral. Pemeriksaan radiologi cervical merupakan pemeriksaan untuk menampakkan kelainan-kelainan pada cervical seperti trauma hingga adanya kelainan pada soft tissue (Bontrager, 2014). Teknik radiografiÂ
cervical merupakan salah satu teknik foto radiologi diagnostik yang bertujuan untuk mendapatkan keseluruhan gambaran dari columna vertebralis cervical, misalnya saja cervical root syndrome (Wahyuni et.al., 2019). Â