[caption id="attachment_122904" align="alignleft" width="272" caption="Ilustrasi: Google Image"][/caption]
Kemarin sore saya membaca di Blackberry Messager Group yang di share oleh seorang rekan saya yang bekerja di Radio Elshinta 90.00 FM yaitu berita tentang penculikan bayi yang bernama CHERYL AUDREY JACQUELINE. Bayi Cheryl yang masih berusia 5 bulan itu telah dibawa lari oleh pengasuhnya yang bernama INA ASRIYANA yang baru bekerja selama 2 minggu. Bayi Cheryl menghilang sejak tanggal 1 Agustus 2011 saat orangtua bayi Cheryl sedang tidak berada di rumah. Pihak keluarga bayi Cheryl meminta agar pesan BBM tersebut diteruskan kepada setiap orang. Dan ternyata berita penculitan bayi Cheryl telah dimuat di Vivanews hari ini.
Ina Asriyana diambil oleh keluarga Agus Budiarto (orangtua bayi Cheryl) dari Yayasan penyalur Pembantu Rumah Tangga ‘Tuna Karya'. Dari Vivanews, Polisi menduga, Ina Asriyana menculik anak majikannya tersebut untuk mencari uang di jalanan. Sebab, sebelum bekerja di rumah keluarga Agus Budiarto, Ina terlantar di jalanan. Data tersebut diketahui dari tempat penyalur PRT tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Kepala seksi humas Polsek Cakung, Iptu Sutrisno. Ina datang ke agen penyalur PRT tersebut dengan tidak membawa identitas diri sama sekali. Ina diantar oleh tukang ojek ke tempat penyalur PRT tersebut. Dari hasil penelusuran agen tersebut, Ina merupakan warga Kampung Cipendeu, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Sungguh menyesakan hati rasanya mengetahui penculikan tersebut. Tak terbayang sedih dan khawatirnya ibu dari bayi Cheryl. Kisah penculikan yang terjadi terhadap bayi Cheryl, tentunya kita sebagai orangtua harus bisa mengambil hikmah yang berharga dari peristiwa ini. Mencari pengasuh untuk bayi memang pekerjaan rumah yang susah-susah gampang. Tidak semua pasangan suami isteri bisa dengan mudah mendapatkan pengasuh untuk bayi mereka dari yayasan penyalur PRT yang bisa dipercaya.
Pernah juga seorang rekan saya di kantor menceritakan bahwa rekannya mengalami hal serupa. Hanya saja bayinya tidak dibawa lari oleh babysitternya. Seorang tetangga dari temannya itu sempat melihat bayi yang dikenalnya mirip dengan bayi temannya tersebut bersama seorang pengemis di pinggir jalan raya. Melihat ciri dan wajahnya yang memang mirip, langsung saja tetangga yang melihat bayi tersebut menelpon ayah dari bayi itu untuk segera mengecek keberadaan bayinya di rumah. Dan benar saja, bayi dan babysitternya tidak berada di rumah. Ayah sang bayi langsung mencari keberadaan babysitter pengasuh bayinya itu. Setelah mendapatkan informasi dari beberapa orang, maka ditemukanlah bayi dan babysitter nya itu di pinggir jalan. Dan setelah diintrogasi akhirnya babysitter itu mengakui bahwa ia memang meminjamkan bayi itu kepada pengemis di jalan untuk mendapatkan uang. Sungguh terlalu!
Mencari pengasuh bayi, mulai dari biaya administrasi yayasan penyalur babysitter atau PRT yang lumayan mahal untuk ukuran kota Jakarta, sebenarnya bukanlah masalah bagi pasangan suami isteri yang bekerja. Belum lagi gaji untuk babysitter atau PRT yang khusus menjaga bayi. Hanya saja bukan masalah biaya yang menjadi permasalahan utama, pemilihan babysitter atau PRT yang bisa dipercaya menjadi sesuatu yang langka di jaman sekarang ini.
Apalagi melihat kenyataan yang terjadi pada penyalur PRT yang menampung Ina bekerja. Penyalur tersebut sama sekali tidak memiliki identitas calon pekerjanya, namun dengan mudahnya Ina diterima dan disalurkan bekerja ke rumah majikannya. Hal ini yang amat sangat disayangkan. Bila terjadi masalah penculikan seperti ini, apakah penyalur PRT tersebut mau bertanggung jawab? Mereka hanya bisa menjawab ‘tidak tahu menahu' padahal mereka lah pihak yang paling bertanggung jawab, karena orang tua bayi Cheryl mendapatkan Ina dari penyalur tersebut.
Tentunya semua kembali kepada kita sebagai orangtua. Kita harus pintar-pintar mencari pengasuh bayi yang bisa dipercaya. Memang tidak mudah mencari seseorang yang bisa kita percaya begitu saja. Namun hal itu bisa kita lakukan apabila kita sebelumnya meminta identitas calon pengasuh bayi terlebih dahulu. Kita tanyakan latar belakang kehidupannya kepada penyalur PRT. Apabila penyalur PRT tersebut tidak bisa menjelaskan tentang latar belakang kehidupan calon pekerjanya, maka bisa dipastikan mereka sama sekali tidak mengenal calon pekerjanya tersebut.
Saya sudah ‘kenyang' sekali berurusan dengan penyalur babysitter atau PRT. Biaya pengambilan administrasi yang lumayan besar sudah tidak saya pedulikan lagi. Yang saya mau hanyalah saya bisa mendapatkan pengasuh untuk bayi saya, seseorang yang bisa dipercaya. Namun harapan tinggal harapan. Pernah suatu kali saya mengambil dari penyalur PRT rumahan (bukan yayasan). Karena sebelumnya saya mengenal agen ini dari sepupu saya, maka saya pun tidak berkeberatan untuk menghubungi ibu penyalur, dengan harapan pengasuh bayi dari penyalur ini bisa dipercaya. Setelah saya membayar biaya administrasi, pengasuh bayi tersebut ikut pulang bersama saya. Namun ternyata pengasuh bayi tersebut hanya bertahan 4 hari saja. Dia minta pulang dan minta saya menghubungi penyalurnya.
Dengan janji akan diberikan penggantinya, maka saya pun mengizinkan pengasuh bayi saya itu untuk pulang karena dia sudah sangat memaksa. Namun ternyata penggantinya tak kunjung datang. Karena baru bekerja 4 hari, tentu saja saya segera complain kepada si ibu penyalur. Bila tidak bisa memberikan penggantinya, maka saya minta agar uang administrasinya dikembalikan, atau setidaknya setengahnya bisa saya terima kembali. Ternyata semua janji belaka. Hingga saat ini tak ada uang saya yang dikembalikannya. Saya memang tidak bisa menggugat apapun, karena tidak pernah ada perjanjian tertulis antara saya dan penyalurnya. Inilah yang sangat disayangkan.
Dari pengalaman tersebut, saya bisa menilai, bukan tidak mungkin ada kesepakatan antara si penyalur PRT dengan pengasuh bayi untuk hanya bekerja beberapa hari saja dan uang administrasi pun akan ikut hilang bersama berhentinya si pengasuh. Oleh karena itu bunda, sebaiknya kita para ibu lebih cermat dalam memilih penyalur PRT. Jangan sekedar bermodalkan kepercayaan semata, namun perjanjian tertulis dan identitas calon pekerja untuk pengasuh bayi pun harus kita mintakan. Yayasan penyalur PRT atau babysitter yang bisa dipercaya, mereka akan bisa menjamin bahwa pekerjanya memang berasal dari latar belakang yang mereka ketahui dengan baik.