Mohon tunggu...
Ella Zulaeha
Ella Zulaeha Mohon Tunggu... Self Employed -

Jadikan sabar dan sholat senagai penolongmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cara Mudah Kenali Pelaku Olshop yang 'Nakal'

22 Juli 2014   18:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:34 1840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)"][/caption] Menjelang Hari Raya Idul Fitri, belanja online bisa menjadi pilihan mengingat bila kita belanja langsung ke tempat pusat perbelanjaan, apalagi sedang berpuasa, melihat hiruk-pikuk manusia dan macetnya jalan menuju pusat perbelanjaan membuat kita segan untuk belanja ke sana. Sudah 2 tahun terakhir ini saya berbisnis online tas branded. Alhamdulillah, ternyata bisnis hebat ini luar biasa bisa menambah penghasilan saya sebagai seorang ibu rumah tangga, di samping kesibukan saya mengurus anak-anak dan melayani suami. Ternyata bisnis online shop (Olshop) ini tak semudah yang dibayangkan. Perlu menyediakan waktu ekstra untuk melayani banyak customer. Bahkan bisa dikatakan tak mengenal waktu. Terkadang jam 11 malam pun masih ada saja customer yang mau order atau sekedar cek stok. Bicara soal belanja online, masih banyak orang yang ragu dan takut untuk belanja online mengingat maraknya penipuan via belanja online. Hal ini juga pernah dialami oleh beberapa member saya. Selama menjalani bisnis online ini, banyak hal yang saya pelajari. Mulai dari mengenali pelaku olshop yang 'nakal', hingga berurusan dengan macam-macam customer yang sengaja cari-cari kesempatan untuk menipu. Bagaimana mengenali customer yang 'nakal'? Beberapa kali saya menjumpai customer iseng yang mencoba spekulasi, pura-pura mau order, kasih alamat, kemudian janji mau segera transfer. Saat ditagih dia bilang "pasti Saya Transfer koq, dikirim aja barangnya". Siapa juga yang mau percaya dengan model customer seperti ini. Bahkan untuk reseller yang sudah sering order pun transaksinya tetap saya cek. Apalagi orang yang baru mau order, harus ekstra hati-hati, perlulah dicurigai, jangan-jangan cuma orang iseng aja. Kecurigaan saya terbukti. Saat saya tagih kapan dia mau transfer, bbm saya tidak dibalas. Esoknya kontaknya hilang dari bbm saya. Bersyukur barang belum dikirim. Apa jadinya jika saya percaya begitu saja kepada customer model begini ? Barang terlanjur dikirim, uang pun tak ditransfer. Apes tenan. Pagi ini, saya mendapat laporan dari seorang Reseller (member grup saya). Ia baru saja kena tipu karena sudah order bantal karakter yang ditawarkan oleh seseorang yang dikenalnya via BBM. Awalnya ia tertarik dengan produk yang ditawarkan. Apalagi dengan harga yang jauh di bawah pasaran. Pelaku online shop yang 'nakal' itu berkali-kali menagih kapan transfernya. Member saya pun kemudian transfer sejumlah 350rb. Setelah transfer, hingga detik ini pun bbm-nya tak juga direspon. Ini adalah satu kasus dari sekian kejadian. Sebelumnya beberapa member saya mengalami hal serupa. Modus lain, pelaku olshop pura-pura menawarkan diskon besar, ada pula yang menawarkan sistem deposit uang sebesar 1 juta sampai 2 juta dengan iming-iming langsung mendapatkan 6 sampai 7 tas. Ternyata banyak orang yang langsung tergiur dengan tawaran itu namun harus menelan kecewa karena pada akhrnya uang hilang, tas pun tak kunjung datang. Lantas, bagaimana cara kita agar terhindar dari para pelaku olshop yang 'nakal' ini ? Sebenarnya kita bisa dengan mudah mengenalinya. Hal ini perlu diketahui oleh pelaku olshop, baik penjual olshop mauupun customer yang hobi belanja online. 1. Waspadai akun fiktif pelaku olshop di media sosial. Jangan percaya begitu saja kepada orang yang baru kita kenal di dunia maya. Bisa jadi oknum penipu ini sengaja membuat akun di sosial media, namun fiktif alias bisnis palsu. Sengaja memasang akun dengan nama olshop, share photo jualannya dengan harga yang jauh di bawah pasaran. Padahal itu trik dia untuk mulai menjerat korbannya. Cek apakah pelaku olshop tersebut memiliki situs/web atau tidak. Sebagian besar oknum olshop yang 'nakal' tidak memiliki situs atau website. Mereka hanya membuat blog gratisan atau akun media sosial yang bisa setiap saat mereka hapus dan ganti akun baru. Cek pula identitas si pemilik akun tersebut. Cek no telponnya, apakah bisa dihubungi. 2. Jangan tergiur harga murah. Bila ada orang yang meng-invite BBM kemudian menawarkan produk-produk tertentu dengan harga yang murah jangan dengan mudah order karena lagi-lagi harga murah tak menjamin barang sesuai dengan display photo yang dia pasang. Ini yang sering dialami oleh sejumlah reseller saya. Mereka tergiur dengan harga murah. Mereka membandingkan harga yang saya pasang di grup dengan harga yang ditawarkan oleh oknum tersebut. Selisih harga 100rb yang membuat mereka beralih order. Setelah mereka transfer, langsung didelcont oleh si penipu itu. Secara logika, selisih angka 100rb itu sangat tidak masuk akal. Itu jelas-jelas niat ingin menipu, namun si korban tak menyadarinya. Ada juga member saya yg tertipu 1,6 juta rupiah! Duuh... Prihatin sekali. 3. Jangan percaya sistem Deposit. Selama saya berkecimpung di olshop, belum pernah toko atau gudang barang yang menawarkan sistem deposit atau menyimpan sejumlah uang lebih dahulu sebagai syarat menjadi membernya. Apalagi dengan deposit dengan jumlah yang cukup besar hingga jutaan rupiah, dengan iming-iming mendapat 6 - 7 barang yang langsung dikirim ke alamat. Seoang member saya yang pernah tertipu sistem deposit ini menceritakan, uang deposit sejumlah 1,5 juta sudah terlanjur ditransfer dengan harapan mendapat 7 buah tas. Namun sayang, harapan itu hanya mimpi. Uang raib, barang pun nihil. Oknum nakal ini dihubungi berkali-kali, namun tak ada hasil. 4. Curigai pelaku olshop yang sering mengganti nama profilnya di display BB. Sebelum memutuskan order pada orang yang menawarkan produk, perhatikan dan amati lebih dahulu apakah orang ini konsisten memasang nama profilnya. Waspadi jika ia seringkali mengganti nama profilnya karena ciri penipu olshop ini memang sengaja sering mengganti nama profilnya pasca menipu korbannya dengan maksud agar tidak bisa dicari. Reset nama profilnya agar kita bisa mencari namanya di BBM. 5. Hit and Run Ini seringkali saya temui. Customer yang minta masuk grup, bilang mau jadi reseller, kemudian order, kasih alamat, keep barang melewati batas waktu yang ditentukan, ditagih untuk transfer langsung menghilang. Bila memutuskan untuk bisnis olshop, ini adalah pelajaran penting. Jangan pernah langsung percaya pada customer, jangan karena dia mau order lantas kita percaya begitu saja pada orang itu, jangan sampai terjadi barang terlanjur kita kirim, customer pun menghilang. 6. Cek Bukti Transfer Bagi penjual olshop, cek selalu bukti transfer. Jangan lantas percaya begitu saja bila customer bilang sudah transfer tapi tak bisa menunjukan photo resi. Bukti resi pun tak cukup, bagi penjual olshop harus memiliki m-banking atau sms banking agar bisa cek mutasi rekening. Bila dana sudah masuk, barulah bisa dikirim barangnya. 5. Awas Supplier 'nakal' menyusup ! Dunia bisnis olshop ternyata tak kenal mana kawan atau lawan. Sebab kita tidak tahu apakah orang yang kita kenal ini benar-benar seorang customer yang serius order ataukah suplier yang hendak menyusup masuk grup untuk mencuri semua member kita. Ini berkali-kali terjadi. Orang ini sengaja memasang nama profil di Bb dengan nama seseorang (bukan nama toko online) minta diinvite ke grup saya. Saat dia sudah masuk grup, dia langsung invite semua member saya. Setelah itu dia langsung kabur dari grup. Pasca "Nyolong member", pelaku olshop 'nakal' ini kemudian mengganti nama profilnya menjadi nama toko online dan membuat broadcast jualan dengan harga yang lebih murah. Lagi-lagi banyak yang tertarik dan kemudian pindah order. Inilah lika-liku bisnis olshop. Banyak pelaku olshop 'nakal' yang tak mau repot, tak mau usaha, tak mau kerja keras mencari customer dengan cara yang elegan. Maunya instant dalam mencari calon pembeli. Tak peduli sekalipun dengan cara yang licik. Mungkin mereka bisa dengan mudah meraup keuntungan, namun takkan berkah bila berlaku curang. Bersainglah dengan cara yang sehat. Bila kita sudah mengetahui macam 'akal-akalan' pelaku olshop ini, semoga kedepannya takkan ada lagi korban penipuan dalam dunia olshop. Asal kita jeli dan cermat dan tak mudah tergiur dengan harga murah, tentu kita akan lolos dari 'godaan' pelaku olshop yang 'nakal' ini. Bagi yang hendak memulai bisnis olshop, jangan takut dan gentar. Hadapi dengan optimis, insya Allah lancar. Percayalah, rejeki takkan tertukar. Semoga sharing ini bermanfaat. Happy Shopping sista.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun