MALANG -- Mengingat Desa Jenggolo sendiri adalah desa wisata khususnya wisata religi para mahasiswa UM tergerak untuk membersihkan beberapa situs sejarah di desa jenggolo melalui program kerja "Kerja Bakti Tempat Umum Desa Jenggolo dan Penanaman Tanaman Hias kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 19-20 Juni 2021. Ada beberapa situs di desa Jenggolo diantaranya situs "Krapyak" dan "Umpak".Â
Menurut juru kunci setempat, dua tempat tersebut merupakan tempat yang disakralkan oleh masyarakat setempat serta, sering dikunjungi oleh beberapa orang-orang dari mancalokal sebagai wisata religi. Dua situs tersebut juga merupakan peninggalan sejarah yang juga perlu dilestarikan.Â
Karena kurang terawat dan nampak tandus mereka mahasiswa umum berinisiatif untuk membersihkan kedua situs tersebut dan memberikan beberapa keterangan untuk pengunjung. Tidak hanya itu mereka juga menanam beberapa tanaman hias untuk memberikan kesan asri dan hijau kepada pengunjung kedua situs tersebut. Antusias dari warga setempat sendiri juga terlihat dari beberapa warga yang ikut serta membantu para mahasiswa untuk membersihkan kedua situs tersebut.Â
Tidak hanya berhenti disitus Umpak dan Krapyak mereka melanjutkan hari 2 mereka untuk membersihkan makam Mbah "Reso" yang diyakini juga merupakan leluhur didaerah setempat menurut juru kunci banya versi mengenai Mbah Reso di masa lampau. Ada yang meyakini Mbah Reso merupakan sosok kyai yang berperan mengajarkan agama Islam disekitar Desa Jenggolo. Ada yang meyakini juga bahwa beliau merupakan prajurit dari Kerajaan Mataram dan berjuan bersama pangeran diponegoro untuk mengusir penjajah. Namun meskipun banyak versi warga sekitar sepakat bahwa mbah Reso merupakan leluhur yang perlu dihormati.Â
Ketika para mahasiswa datang bertepatan juga dengan ditemukannya makam juru kunci terdahulu. Menurut paguyuban setelah dilakukan ritual dan doa-doa, maka para masyarakat dan paguyuban meyakini telah menemukan makam juru kunci terdahulu serta melakukan pengkijingan makam agar makam terlihat dengan jelas. Setelah itu masyarakat melakukan syukuran dan mengajak mahasiswa untuk doa bersama serta makan bersama karena telah ditemukannya makam juru kunci terdahulu. Masyarakat cukup antusias dengan para mahasiswa yang turut andil membersihkan makam karena menurut mereka jarang anak muda yang masih menghormati para leluhur serta ahli kubur nya.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya