Mohon tunggu...
Lidwina Klara Milenia
Lidwina Klara Milenia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mestakung

Malang, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peduli Pentingnya Sejarah, Mahasiswa KKN UM Kerja Bakti di Situs Sejarah Desa Jenggolo

24 Juni 2021   08:54 Diperbarui: 24 Juni 2021   09:35 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MALANG -- Mengingat Desa Jenggolo sendiri adalah desa wisata khususnya wisata religi para mahasiswa UM tergerak untuk membersihkan beberapa situs sejarah di desa jenggolo melalui program kerja "Kerja Bakti Tempat Umum Desa Jenggolo dan Penanaman Tanaman Hias kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 19-20 Juni 2021. Ada beberapa situs di desa Jenggolo diantaranya situs "Krapyak" dan "Umpak". 

dokpri
dokpri
Menurut juru kunci setempat, dua tempat tersebut merupakan tempat yang disakralkan oleh masyarakat setempat serta, sering dikunjungi oleh beberapa orang-orang dari mancalokal sebagai wisata religi. Dua situs tersebut juga merupakan peninggalan sejarah yang juga perlu dilestarikan. 

dokpri
dokpri
Karena kurang terawat dan nampak tandus mereka mahasiswa umum berinisiatif untuk membersihkan kedua situs tersebut dan memberikan beberapa keterangan untuk pengunjung. Tidak hanya itu mereka juga menanam beberapa tanaman hias untuk memberikan kesan asri dan hijau kepada pengunjung kedua situs tersebut. Antusias dari warga setempat sendiri juga terlihat dari beberapa warga yang ikut serta membantu para mahasiswa untuk membersihkan kedua situs tersebut. 

dokpri
dokpri
Tidak hanya berhenti disitus Umpak dan Krapyak mereka melanjutkan hari 2 mereka untuk membersihkan makam Mbah "Reso" yang diyakini juga merupakan leluhur didaerah setempat menurut juru kunci banya versi mengenai Mbah Reso di masa lampau. Ada yang meyakini Mbah Reso merupakan sosok kyai yang berperan mengajarkan agama Islam disekitar Desa Jenggolo. Ada yang meyakini juga bahwa beliau merupakan prajurit dari Kerajaan Mataram dan berjuan bersama pangeran diponegoro untuk mengusir penjajah. Namun meskipun banyak versi warga sekitar sepakat bahwa mbah Reso merupakan leluhur yang perlu dihormati. 

dokpri
dokpri
Ketika para mahasiswa datang bertepatan juga dengan ditemukannya makam juru kunci terdahulu. Menurut paguyuban setelah dilakukan ritual dan doa-doa, maka para masyarakat dan paguyuban meyakini telah menemukan makam juru kunci terdahulu serta melakukan pengkijingan makam agar makam terlihat dengan jelas. Setelah itu masyarakat melakukan syukuran dan mengajak mahasiswa untuk doa bersama serta makan bersama karena telah ditemukannya makam juru kunci terdahulu. Masyarakat cukup antusias dengan para mahasiswa yang turut andil membersihkan makam karena menurut mereka jarang anak muda yang masih menghormati para leluhur serta ahli kubur nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun