Mohon tunggu...
Elvanadi
Elvanadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Adventure, Mantan Karyawan,Guide, Sopir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepak Bola Sebagai Alat Pemersatu Bangsa

11 September 2024   09:56 Diperbarui: 11 September 2024   13:20 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sepak Bola/Pixabay.com

Eforia sepak bola tak akan pernah habis, dari seluruh kalangan masyarakat menyukai dan menikmati permainan yang satu ini.

Sepak bola memiliki peran besar sebagai alat pemersatu bangsa karena olahraga ini dapat melampaui batasan sosial, budaya, agama bahkan politik. 

Dilansir dari berbagai sumber berikut adalah beberapa alasan mengapa sepak bola dapat dikatakan sebagai alat pemersatu bangsa. 

1.  Sepak Bola Menyatukan Berbagai Latar Belakang Manusia
Sepak bola dimainkan dan dicintai oleh orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat, dari desa sampai ke kota, dari miskin sampai ke kaya dengan tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau latar belakang budaya. 

Ketika tim nasional dalam suatu negara bermain, para pendukungnya bersatu untuk mendukung tim mereka, melupakan segala perbedaan dan bersatu dalam semangat yang sama untuk kemenangan.

2. Membangun Rasa Nasionalisme
Kemenangan tim nasional di turnamen internasional seperti Piala Dunia maupun Piala Asia memberikan semangat serta kebanggaan dan patriotisme di seluruh negeri. 

Keberhasilan ini bukan hanya milik para pemain, tetapi juga dirasakan oleh seluruh bangsa dan negara.

3. Sarana Ekspresi Nasionalisme yang Damai

Sepak bola menjadi tempat di mana nasionalisme bisa diekspresikan dengan cara yang positif  dan penuh perdamaian.

Ketika mulai pertandingan sepak bola para pendukung  menjadikan ajang untuk menunjukkan cinta pada negara melalui sorak-sorai di barisan penonton, mengibarkan bendera, bahkan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun