Mohon tunggu...
Ijtihad Noho
Ijtihad Noho Mohon Tunggu... -

... Belajar berkarya ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan yang Tak Kunjung Datang

6 Oktober 2010   19:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:39 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Negeri yang dulunya menjadi saksi bisu seorang hamba Allah yang sangat agung dan mulia di muka bumi ini, dan menjadi sejarah umat islam sepanjang masa, sekarang seakan tak pernah ada. Harapan akan sebuah kejayaan dan kemenangan kini hanya angan yang tak perna terwujud kami dapatkan, kebahagian kami telah dirampas oleh orang-orang yang tidak punya hati dan perasaan yang membuat kami kehilangan segala-galanya, harapan yang dulu kami bangun, cinta yang dulu kami bangun, kasih sayang yang kami bina bersama, telah membuat kami kehilangna semuanya.

Empat puluh tahun sudah lamanya kami rasakan pahitnya hidup di antara puing-puing bangunan reruntuhan ulah dari kekejaman orang-orang yang tidak mempunya hati nurani. Kebahagian dan harapan masa depan yang lebih cerah telah membuat kami hancur.

Tangisan mereka adalah tanggung jawab kita semua, sampai kapan kita biarkan mereka menderita karena luka, kesakitan, kehilangan harta benda, serta  orang-orang yang mereka cintai, sanggupkah kita bayangkan betapa tersiksanya saudara-saudara kita. Harapan mereka akan sebuah kemenenangan dan kejayaan adalah bagian dari tanggungan kita juga.

Wahai kaum muslim dimananpun kalian berada, doa kalian  amatlah  muliah  untuk mereka saudara-saudara kita seiman dan seaqidah, yang berada di negri sebrang ( palestina ). mereka menitip sepatah kata air mata cinta dan kasih sayang di setiap sujudmu, untuk meraka yang menangis karena kesakitan.

El jihad

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun