Mohon tunggu...
ELJA ERWITA SINAGA
ELJA ERWITA SINAGA Mohon Tunggu... Lainnya - UPR

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu Terkini Kebanksentralan di Indonesia

7 Desember 2022   00:13 Diperbarui: 7 Desember 2022   00:31 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

kebijakan sistem pembayaran

Dalam perkembangan zaman dan dari berbagai fenomena yang telah terjadi  dan berkembang pesat kita dapat melihat bahkan dari beberapa persen masyarakat  sudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari.dengan  adanya kebijakan sistem pembayaran seperti sistem pembayaran non tunai menggunakan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), seperti cek, bilyet giro, nota debit, maupun uang elektronik.

Dan memiliki pengaturan sistem pembayaran yang mengacu pada prinsip keamanan,efisiensi,kesetaraan akses ,perlindungan konsumen.Bahkan secara global kita dapat merasakan , dengan adanya teknologi yang canggih masyarakat bisa melakukan transaksi sistem pembayaran digital yang sangat mempermudah transaksi secara praktis dan efisien.contohnya yaitu kartu debit dan kredit,internet banking,m-banking,E-money, contactless card,QR code dan aplikasi banking lainnya.

kebijakan moneter

Dari berbagai media kita dapat melihat banyak isu isu yang terjadi yang dimana salah satunya yaitu Data Ekonomi RI Positif, BI Diminta Tak Terapkan Kebijakan Moneter Restriktifk. Sejalan dengan laju pengetatan The Fed, BI sempat melakukan sebuah  penyesuaian terhadap suku bunga untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan menopang Rupiah. Inflasi inti, yang tidak mengikutsertakan komponen volatil seperti pangan dan energi, juga turun ke 6,3 persen YoY dari 6,6 persen sebulan sebelumnya,Data-data tersebut juga disambut baik oleh pasar obligasi dunia dan domestik. Dan diperkirakan The Fed dapat saja berubah haluan menjadi lebih akomodatif, terutama jika data-data ekonomi mulai beralih ke arah pelemahan dan inflasi turun secara konsisten,

inflasi

            Contoh isu yang dapat kita ketahui yaitu inflasi tahunan Filipina melonjak hingga 8 persen pada November lalu. Dan dana Moneter Internasional menurunkan proyeksi ekonomi dari 3,6 persen mejadi 3,2 persen untuk tahun 2022 ini. Sementara itu, IMF mengatakan akan terjadi kenaikan inflasi global sebesar 6,6 persen di negara-negara maju dan 9,5 persen di negara-negara berkembang.

resesi tahun 2023

Resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi yang kian meningkat, Usaha Mikro Kecil dan Menengah bisa menjadi penyelamat jika kehadirannya dapat dimaksimalkan. Sehingga, naik turunnya nilai dolar di dunia tidak akan berpengaruh besar terhadap pergerakan UMKM di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun