Mohon tunggu...
Elizabeth Ivana
Elizabeth Ivana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa S-1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Susu Ikan: Inovasi atau Ancaman?

4 Oktober 2024   21:00 Diperbarui: 4 Oktober 2024   21:03 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam beberapa tahun terakhir, susu ikan telah menjadi topik perbincangan hangat. Susu ikan ditawarkan sebagai alternatif pangan yang kaya akan nutrisi. Minuman ini digadang-gadang dapat dijadikan sebagai pilihan susu dan sumber minuman yang bergizi, menggantikan susu sapi yang akan digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Manfaat yang ditawarkan dari produk ini juga sangat menggoda. Namun, apakah susu ikan ini benar-benar dapat menjadi solusi yang ideal bagi masyarakat?

Susu ikan merupakan salah satu produk turunan dari hidrolisat protein ikan (HPI). Susu ikan bukan berarti susu yang diperah dari ikan, namun susu ini berasal dari daging ikan segar yang digiling menjadi bentuk bubuk yang nantinya akan dilarutkan. Mengapa dinamakan susu ikan? Awalnya susu ikan dikenal sebagai minuman protein ikan. Karena wujudnya yang putih dan rasanya mirip seperti susu, maka produk ini dinamai susu ikan.

Susu ikan merupakan inovasi yang sangat menarik. Namun, apakah benar bahwa susu ikan ini solusi yang efektif bagi masyarakat? Seperti yang kita ketahui, ikan sendiri sudah memiliki banyak sekali protein yang berguna bagi tubuh, tanpa harus melalui proses yang panjang. Hidrolisat protein ikan (HPI), yang dapat disebut sebagai susu ikan, merupakan produk ultra proses yang ditambahkan berbagai bahan mulai dari emulsi, pengental, pengawet, pemanis, hingga perisa sehingga menyerupai produk susu. Tentunya, protein dari ikan akan berkurang bila melalui proses ini. Tanpa dijadikan susu pun, ikan sudah kaya akan protein. Ditambah lagi dengan biaya pengolahan, maka akan menjadikan produk olahan ini semakin mahal.

Kekhawatiran berikutnya yang timbul dari susu ikan ini adalah kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan. Penangkapan ikan untuk dijadikan susu ikan ini dapat mengakibatkan berkurangnya populasi ikan di laut. Akan ada spesies ikan yang berada dalam risiko terancam punah bila dieksploitasi secara berlebihan. Memilih susu ikan sebagai alternatif protein berpotensi merusak ekosistem laut dan juga mengancam keberlangsungan sumber daya alam yang kita miliki. Maka dari itu, kita juga perlu mempertimbangkan dampak jangka panj

Susu ikan ini juga dapat menimbulkan risiko kesehatan yang tentunya tidak bisa kita abaikan. Pengolahan susu ikan ini dapat dinilai rumit dan kurangnya standar yang ketat dalam produksinya dapat menyebabkan kontaminasi. Zat-zat berbahaya seperti logam berat dan juga mikroba patogen mungkin saja terdapat di dalam susu ikan, terutama jika sumber ikan tidak diawasi dengan baik. Perlu diingat, bahwa susu ikan ini merupakan ultra-processed food, dimana proses pembuatan susu ikan ini melalui proses yang panjang dari ikan segar menjadi bubuk, serta ada penambahan zat kimia lainnya. Apakah nilai gizinya masih ada? Selain hal ini, bagi individu yang memiliki alergi ikan, susu ikan dapat memicu reaksi alergi yang serius.

Meskipun susu ikan menjanjikan sejumlah manfaat yang menggiurkan, namun penting bagi kita untuk melihat hal-hal lainnya yang berkaitan dengan dampak dari susu ikan ini. Ada banyak alasan untuk meragukan susu ikan sebagai alternatif pangan yang layak, seperti dampak lingkungan yang akan ditimbulkan, dan juga risiko kesehatan yang akan timbul. Penting bagi kita untuk bijak dalam memilih sumber protein yang baik bagi tubuh kita dan juga baik untuk lingkungan yang kita tempati. Mari tanggapi dengan bijak dan pilih produk yang lebih aman bagi tubuh dan lingkungan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun