Gelar Kota Pahlawan disematkan kepada Kota Surabaya, Selain Bung Tomo dan perjuangan arek-arek Suroboyo banyak Kyai dan Ulama yang ikut berperang melawan penjajah.Â
Salah satunya adalah para Kyai di Ndresmo Surabaya, Ndersmo dijadikan tempat berkumpulnya para Kyai dan santrinya untuk menyiapkan strategi melawan penjajah.Â
Baru-baru ini Pemerintah Surabaya menjadikan Ndresmo sebagai tempat cagar budaya terutama di Komplek makam Sayyid Ali Asghor, beliau adalah anak dari Sayyid Ali Akbar Pejuang kemerdekaan dari Surabaya dan pencetus Kampung Santri Ndersmo.Â
Sayyid Ali Asghor juga mengikuti jejak Ayahnya, beliau ikut berperang melawan penjajah, beliau menjaga Ndresmo dari kejamnya kolonial, Cucu dari Sayyid Sulaiman Mojoagung ini sangat enerjik dan semangat membela Rakyat Surabaya, hingga rumah beliau dijadikan tempat berunding mengumpulkan cara guna melawan penjajah.
Sudah menjadi pembicaraan umum bahwa ketika terjadi pertempuran 10 November melawan sekutu, Kampung Ndresmo dijadikan markas bagi santri se Jawa Timur. Para santri itu bermarkas di Ndresmo untuk mengatur strategi.
Sayyid Ali Asghor dan keluarganya memiliki peran penting dalam perjuangan melawan kolonial di kota Surabaya, wajar bila Walikota Surabaya Tri Risma ingin merevitalisasi Makam beliau dan dijadikan cagar budayanya Kota Surabaya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H